Setelah seharian lelah ngonthel Pak Kanjeng leyeh leyeh di teras sambil ditemani Bu Kanjeng.
Acara ngadem seperti ini memang sudah jadi kebiasaan mereka sejak tidak ada lagi tugas menemani anak anaknya belajar. Jadi Bu Kanjeng dengan setia mendampingi Pak Kanjeng sambil ngajak ngobrol tentang kegiatan Pak Kanjeng seharian tadi.
"Memang tadi pagi ngothelnya sampai mana tho Pak?" Tanya Bu Kanjeng membuka percakapan dengan suaminya.
" Rutenya biasalah Gladag-Kartosuro, trus mampir di warung soto Ledokan" Jawab Pak Kanjeng ringan.
" Oh ya Bu, tadi aku ketemu si Darno yang kemarin baru nikah lagi, wah dia kelihatannya seger banget Bu, mentang mentang punya istri baru" Tiba tiba Pak Kanjeng ganti topik pembicaraan.
" Walah ngga heran." Jawab Bu Kanjeng ringan.
" Ngga heran piye Bu?" Tanya Pak Kanjeng penasaran
" Susunya cocok Pak, makanya si Darno terlihat segar" Jawab Bu Kanjeng sambil senyam senyum.
" Maksud Ibu apa tho? Koq ngerti kalau susunya cocok" Tanya Pak Kanjeng semakin curiga.
"Oalahhh Bapak, Bapak, waktu mereka jadi manten Bapak ngga perhatikan apa,... kalau payudara istrinya si Darno itu seperti pepaya, sedang istrinya yang dulu seperti tutup gelas." Bisik Bu Kanjeng di telinga Pak Kanjeng.
Pak Kanjeng yang dibisiki Bu Kanjeng akhirnya ikut senyum juga dengan jawaban Bu Kanjeng yang ngaco dan asal asalan.