Jadi ketika sekali makan di kantin Rumah Sakit dengan biaya Rp. 15.000,' Mas Fredy putar otak. "Kalau begini terus caranya bisa bangkrut aku" Gumannya. Jadi secara sadar dia selalu berbicara bahasa jawa yang tidak dimengeri oleh orang Banjarmasin sehingga salah satu petugas kantin mencarikan orang yang mengerti bahasa jawa. Begitu Mas Fredy kenal dengan orang jawa yang ada di kantin langsung dia sok akrab, dan minta menu makan yang sederhana dengan harga murah. Hampir 2 minggu trik pokil ini digunakan.
Hidup dengan gaji kecil sebagai pesuruh di sebuah sekolah yang hampir kolaps sangat memprihatinkan tapi tidak bagi Mas Fredy. Koq bisa ? Ya karena Mas Fredy punya multi talenta, tidak isinan, tapi kadang ngisin-ngisini.Karena sering dobel makanan, atau snack, buat minuman unuk guru kadang asal-asalnya mungkin airnya setengah mendidiih dan teh itu punya julukan "terang bulan" karena sangan bening, dan rasa gulanya hampir tidak ada. Karena sendok yang digunakan untuk mengambil gula cukup dicelup di gula dan di aduk kan sendok itu ke gelas yang berisi teh terang bulan..kebayang ngga sih rasanya seperti apa???
Kreatif dan cerdasnya mas Fredy masih ada lagi nih. Kalau hari minggu dia memanfaatkan lahan sekolah untuk parkir (kebetulan sekolahnya dekat dengan pasar yang selalu ramai pada hari minggu). jadi bisa dibayangkan bahwa sumber pendapatan mas Fredy ada dari segala penjuru.
Mas Fredy juga punya ketrampilan khusus untuk memutus tali rantai yang tadinya lama atau bertele-tela dalam urusan birokrasi, bila tugas tersebut diberikan kepada mas Fredy dengan embel-embel fulus maka berakhirpun dengan mulus. Tidak pake lama. Itulah kepiawaiannya mas Fredy. Dia paham betul celah mana yang berpeluang bisa digunakan untuk memuluskan urusan yang ribet bin ruwet.
Belum lama ini mas Fredy dapat job baru yang cukup menjanjikan. Dia punya juragan baru yang berani memberi upah RP.65.000,- sehari jam kerjanya pukul 13.00 sampai jam 21.00. Kerja 8 jam jadi loper ayam.. ikut mobil mengantar ayam potong kepada para langganan juragannya.
Pantas saja kalau jam 12.00 dia sudah ngukuti gelas-gelas yang ada di ruang guru dan menutup semua jendela sekolah. Haduhhh serasa diusir halus nih. keluh sebagian guru yang mengajar di jam terakhir. "Cari tambahan sih boleh saja mas Fredy tapi jangan membuat orang lain tidak nyaman dunk" celetuk seorang guru.
Saya mengajak pembaca merenungkan ulah Mas Fredy yang kadang menghalalkan segala cara. Tapi hanya Allah yang tahu sebersih apa hati dan pikiran Mas Fredy. Semoga dia semakin sukses tapi jangan merugikan dan mendzalimi orang lain ya.. Silahkan saja cari peluang untuk memperkaya diri. semua itu tanggung jawab masing-masingkoq. ingat hidup itu pilihan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H