Mohon tunggu...
Sri Sugiastuti
Sri Sugiastuti Mohon Tunggu... -

Saya seorang Muslimah, pemilik http//astutiana.blogspot.com.Nenek dari 3 orang cucu, mengajar di SMK Swasta Surakarta. Punya passion menulis dan berbagi kisah hidayah dari orang-orang yang ada di sekitar saya. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, dan amat sangat berharap mendapat kemudahan dalam menggapai ridha Allah. Mempunyai moto bahwa “Hidup adalah berjuang untuk taat pada aturan Allah sampai ajal menjemput” Punya obsesi berdakwah lewat tulisan. Kontak person 085728304241 atau akun fb. http://www.facebook.com/astutiana.sugiastuti. twitter@astutianaM ...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Be Smart Action Please

5 Januari 2012   11:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:18 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

QS. Al’Ashr 103:1-3

“Demi masa” Ayat 1. Hak Allah untuk bersumpah dengan makhluk ciptaanNya, apakah itu masa, waktu,malam, bulan,matahari, bintan,buah Tin, Gunung dan sebagainya. Ingat setelah Allah bersumpah pasti diikuti dengan sesuatuhal yang besar dan sangat berkaitan dengan sumpah Allah terhadap makhlukNya.

Sumpah Allah, “Sesungguhnya manusia itu benar benar berada dalam kerugian.” Ayat 2 di dalam masa yang dilaluinya itu manusia hanya rugi selalu, sejak lahir, kecil, muda, dewasa, dan akhirnya tua, hanya kerugian yang dihadapinya.Kecualibila kita memanfaatkan usia dan waktu yang berikan Allah untuk taat kepadaNya.

Sehingga di Ayat 3” Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”

Allah memberikan syarat kepada manusia yang hidup dalam rentang masa /waktu ini, bagaimana agar manusia itu tidak merugi di dalam menapaki kehidupan di dunia ini dan di akherat kelak. Bila disimpulkan dari ayat ini ada 4 hal:

1.Beriman kepada Allah dengan segala rukunnya.

Yang datang di dunia hanya sementara harus menyembah Allah yang Tunggal. Tiada Tuhan yang disembah melainkan hanya Allah SWT. Iman itulah puncak hidup yang agung. Tanpa iman, tali tali akan lepas dan bersimpang siur dengan hawa nafsu. Iman menimbulkan keyakinan bahwa sesudah kehidupan ini, akan ada kehidupan lagi.Hidup yang kekal. Maka ketika di dunia, beramal saleh, bekerja dengan baik dan melakukan yang bermanfaat. Karena hidup dan mati itu suatu kenyataan.

2.Beramal Saleh

Amal saleh adalah wujud dari keimanan kepada Allah SWT, tidak ada wujud iman yang benar tanpa bukti yang nyata dengan harta dan jiwa. Sebab tanpa iman pun amal saleh tidak ada gunanya di sisi Allah. (lihat QS An Nur :39 )

“ Dan orang orang yang kafir, amal amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang orang yang dahaga, tetapi ketika didatanginya air itu, dia tidak mendapatinya(ketetapan Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitunganNya”

3.Saling menasehati dalam kebenaran

Jika secara pribadi seseorang telah memantapkan keimanannya dan diwujudkan dalam amal saleh, maka sebagai kenyataan bahwa islam dan nilai nilai agung islam tidak akan sampai kepada manusia kecuali dengan ditegakkannya dakwah, dan perintah untuk saling menasehati dalam kebenaran.

4.Saling menasehati dalam kesabaran

Pesan Ibnul Qayyim di dalam kitabnya “Miftahu Daris Sa’adah” ada empat martabat yang harus dicapai manusia agar hidupnya menuju sempurna. Pertama; mengetahui kebenaran, kedua:Mengamalkan kebenaran itu, ketiga: mengajarkannya kepada orang yang belum pandai mengamalkannya, dan yang keempat :Sabar didalam menyesuaikan diri, dengan kebenaran, mengamalkan dan mengajarkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun