[caption caption="KOMUNITAS fc"][/caption]
Baca sebelumnya : Mendulang Asa di Bumi Borneo /6/
Bab 3.
Tanah ukuran 40 x 10 meter akhirnya dibeli, lumayan luas juga kalau untuk mendirikan sebuah rumah . Rumah akan segera dibangun sedikit demi sedikit setelah Sofian pulang dari menjalankan ibadah haji. Tanah yang tidak begitu jauh dengan jalan utama di Mabuun dekat dengan Obor Puri Tanjung , sebagai Obor Selamat datang di kota Tabalong. Obor ini menyala karena di bawahnya disalurkan dengan sambung gas alam yang dikelola oleh Pertamina dari sumur gas Dahur.
Tiba saatnya Sofian untuk berangkat ke tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji bersama 2 orang temannya dari KSP ‘Damai’, Sofian sangat bersyukur akhirnya dapat melaksanakan ibadah haji walaupun itu dari hadiah bossnya. Suatu saat nanti dia berjanji akan membawa istrinya untuk berangkat haji bersama. Dengan biaya sendiri.
Telur asin ‘Tiga Bola’ buatan Imoeng bukan saja terkenal di wilayah Tabalong saja, namun juga terkenal sampai ke wilayah Amuntai, Paringin dan kota-kota lain di sekitarnya. Terur asin menjadi lauk yang paling praktis dan murah disaat kita tergesa-gesa. Imoeng merekrut 5 orang tetangganya untuk membantu mencuci telur dan membalut dengan abu gosok dan beberapa adonan lain yang diramu Imoeng sendiri, agar telur asin buatannya bisa masir, kuning tua, dan lezat rasanya tidak terlalu asin dan tidak juga hambar.
Apalagi sejak Sofian pergi haji dengan membawa telur asin untuk dibagi-bagikan pada teman-temannya sesama jemaa’ah haji, pesanan telur asin semakin banyak. Dari hasil promosi mereka yang sudah merasakan telur asin ‘ Tiga Bola’.
Selain usaha telur asin yang berkembang pesat, usaha lain seperti toko ‘Serba Ada’ dan pesanan cicilan aneka perabot rumah tangga dan elektronik juga berkembang pesat.
Hampir dua bulan sekali Imoeng ke Kudus untuk menenggok keluarga dan juga untuk membelanjakan berbagai pesanan konsumennya. Dari aneka pakaian, tas, sepatu dan perhiasan , yang lebih mantab bila dibelikan di Jawa.
“Ulun pesan jam tangan , ya Cil…jangan lupa belikan yang paling bagus lah, yang cocok buat ulun ya…berapa harganya tak masalah asal bisa dibayar sepuluh kali Cil aeei...” pesan Mamak Aziz yang rumahnya agak jauh dari Imoeng, namun Imoeng tahu suami Mamak Aziz itu bekerja di tambang batubara SIS, dan suka membelikan barang-barang bagus untuk istrinya, yang masih muda dan cantik itu.
“ Nanti ulun kirim gambarnya di hp pian ya, pian pilih sendiri “ balas Imoeng lewat SMS tatkala dia sedang di Jawa dan Mamak Aziz memesannya lewat SMS juga, setelah tahu Imoeng ada Jawa.