[caption caption="komunitas FC"]
Sebelumnya silahkan baca : Mendulang Asa di Bumi Borneo /3/
Bab 2.
Hari sabtu sore tiba-tiba Bos Demang datang ke Kalimantan, tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“ Jemput ..aku di Bandara nanti jam 5 sore ya Mas Sofian, jam limaan aku sudah nyampe di Banjar, jangan telat ya…”, begitu perintah bos KSP tempat Sofian bekerja.
Bos Damang yang bertempat tinggal di Kudus, biasanya dua minggu sekali datang, untuk mengecek laporan-laporan. Atau segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan KSP -nya yang mulai tumbuh dengan pesat berkat kerja keras Sofian dan teman-temannya. Bahkan dalam satu bulan KSP itu bisa menghasilkan profit yang sangat lumayan. Walaupun yang pinjam uang di KSP ini biasanya ‘orang kecil’ seperti, pedagang di pasar atau di rumah, atau mereka yang ingin membuka usaha warung makan, atau menyediakan kamar kost bagi para pekerja tambang yang mulai menggeliat di Kalimantan Selatan. Dengan system pembayaran harian, mingguan, atau bulanan sangat dibutuhkan rakyat kecil, yang tidak mau dan tidak tahu cara berurusan dengan bank konvensional. Apalagi dengan system menjemput bola, para karyawan mendatangi dan menawarkan langsung kepada mereka, dengan prosedur yang mudah, KSP ini sangat diminati masyarakat kecil. Masyarakat kecil kadang tidak mempermasalahkan bunga KSP yang kalau dipikir-pikir sangat ‘mencekik leher’ tak ubahnya dengan rentenir illegal. Hal itulah yang menyebabkan KSP bisa tumbuh dengan subur di masyarakat kalangan menengah ke bawah.
KSP ‘ Damai’ milik Haji Damang ini bukan hanya merajai kota-kota di Jawa namun sudah menyusup ke daerah-daerah pelosok di Kalimantan Selatan. Sehingga Haji Damang mempunyai karyawan yang jumlahnya bisa mencapai limaratusan, sedang yang ada di Kalimantan Selatan sendiri ada duaratus orang lebih. Yang rata-rata mereka berasal dari Jawa juga.
“ Oke..Boss…tapi sabar sedikitlah…kan perjalanan Tanjung- Banjarmasin kurang lebih 6 jam Boss “ Jawab Sofian singkat sambil bersiap-siap melaksanan perintah bossnya.
Sofian yang biasa mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sampai di Bandara Banjarbaru jam 7 lebih sedikit.
“ Maaf ..Boss..nunggu agak lama, Boss mendadak sih…”