Malam sunyi diantara rinai gerimis
Seorang  sabet hirir mudik, mencari pintu yang bisa dilewati
bisik-bisik tertelan suara air jatuh, amplop pun ditaruh
Dia pun yakin tambah suara lagi
Menjelang tengah malam dibiarkan pintu-pintu dibuka
Berharap amplop datang lagi, buat sarapan esok pagi
"kali ini aku menjual suara" kelakar pak tua
"kapan lagi kita bernilai, ini saatnya "
"Toh setelah ini, mana mau dia menyapa!"
Di sudut  sebuah rumah mewah, seorang lelaki menjadi paling tampak shaleh