Kesenian Barongan adalah kesenian khas Kudus yang merupakan adaptasi dari kesenian Reog Ponorogo , kesenian barongan sampai saat ini masih sering dipentaskan, namun menjadi unik bila barongan keliling kampung untuk membangunkan sahur, yang juga menjadi tontonan unik saat saur bagi warga kampung kami.
Barongan berasal dari kata dasar barong, yang artinya besar dan baro-baro atau dampyak-dampyak bersama-sama, beriringan atau berarak-arak di sepanjang jalan. Barongan merupakan simbul atau gambaran si raja hutan yang besar, Singo Barong atau macan gembong.
Sampai saat kesenian barongan masih eksis , ada sekitar 30 grup barongan di Kudus. Cerita yang ditampilkan kesenian barongan merupakan cerita rakyat yang sudah turun temurun secara lisan. Kesenian barongan konon diciptakan oleh Ki Gedhe Getas untuk sarana dakwah dan hiburan. Tokoh-tokoh seperti penthul dan Tembem menjadi sarana untuk mengungkapkan cerita rakyat khas Kudus.
Kesenian barongan biasanya digelar untuk upacara adat, seperti ruwatan kelahiran anak, upacara ruwatan naas seperti mendirikan anjang-anjang pada hari Jum'at Wage, upacara penangkal pagebluk (bencana), dan membuang sengkala.
Barongan merupakan tontonan  dan  tuntunan untuk hajat khitanan, pengantin, nadar, tasyakuran,  dan hari besar. Barongan juga digunakan untuk sarana pendidikan dan penerangan, mengungkapkan cerita sejarah, sebagai sarana dakwah, dan juga pesan-pesan pendidikan.
Saya terbangun sekitar jam 2.30 pagi saat mendengar suara trompet khas barongan dari kejauhan yang lama-lama mendekat sempat agak takut. Ternyata sebuah grup barongan sedang keliling kampung untuk membangunkan agar orang-orang bangun sahur.
Suara trompet barongan yang melengking serta suara gong yang ditabuh mengiringi para pemain barongan mengibas-kibaskan topengnya yang berupa kepala macan merupakan hal sangat menakutkan buatku yang waktu itu masih kanak-kanak . Karena saat itu lagi tren hajatan mengundang barongan sebagai hiburan untuk tamu yang datang dan juga tontonan anak-anak kecil.
Entah kenapa aku merasa bukan manusia yang memainkan namun ada kekuatan lain, rasa takut itu masih ada sampai sekarang jadi saat mendengar suara barongan keliling kampung  dan lewat depan rumah aku sengaja mematikan lampu ruang depan dan hanya berani mengintip dari balik korden sampai iring-iringan barongan berlalu.
Personil pemain kesenian barongan beranggotakan sekitar 18- 25 orang, Sedangkan pengiring musik yang dipakai : Kendhang Bapang atau Ciblon, Slompret, Kempul nada 6 dan 5, Bonang Kethuk, Bonang Kempyang, saron, Demung, Bonang, Kempul, Gong dan Kentongan. Sedangkan peralatan tarian dalam barongan, ada topeng Punthul dan Tembem, topeng Bondhetan (ason-ason), topeng Celengan, topeng Gendruwon kembar, Kepala Pedhawangan pria dan wanita, Jaran Kepang, Pedhang Panjang untuk Gendruwon , Arit dan Clurit untuk Penthul dan Tembem.