Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Selamat malam, Kang Karto sekeluargaÂ
di Jakarta
Semoga Kang Karto sekeluarga tetap sehat-sehat saja di Jakarta, Alhamdulillah kami keluarga besar yang berada di Kudus sehat-walafiat semua. Ini adalah  lebaran kedua kalian sekeluarga tak bisa pulang kampung tapi kami  yakin kang Karto sekeluarga tetep ingat untuk mendoakan bude dan pakde di kampung, agar tetap sehat dan tak kurang suatu apapun.
Kami mengerti bagaimana rasanya betapa Kang Karto ingin bisa bertemu dan sungkem pada bude, pakde secara langsung bukan secara virtual seperti tahun kemarin. Namun kita adalah orang-orang yang taat dan bertanggung-jawab terhadap keluarga termasuk kepada bude pakde, jadi bisa menyimpan keinginan untuk pulang kampung pada lebaran ini demi kebaikan dan kesehatan kita semua.
Apa yang telah terjadi setahun ini pada keluarga besar kita, semoga bisa menjadi  pelajaran pada kita semua ke depannya. Lebaran ini memang tidak sama dengan lebaran 2 tahun yang lalu dan juga lebaran setahun yang lalu.
Pada lebaran dua tahun yang lalu kita masih bisa mengadakan pertemuan acara halalbihalal keluarga besar yang diadakan rutin pada hari ketiga lebaran, jumlah anggota keluarga juga masih lengkap. Kita bersuka cita bertemu, bersilaturahmi dan melepaskan rindu setahun sekali. Namun lebaran Idul Fitri 1441 H acara halalbihalal keluarga besar tidak bisa diadakan secara langsung, kita sudah harus mengadakan pertemuan halalbihalal secara online. Namun anggota keluarga kita masih lengkap sehingga  acara Zoom meeting juga gayeng, kita masih bisa tertawa-tertawa bersama melalui video tentunya.
Namun Allah Ta'ala berkehendak lain, pandemi yang mulai merambah datang tak terduga diantara kita. Satu per satu anggota keluarga ada sakit dan berujung pada kematian. Bahkan kakang kita yang biasanya sehat dan paling semangat kalau ada acara halalbihalal pun tertular Covid-19 yang akhirnya dipanggil Yang Maha Kuasa setelah 10 hari berada dalam ruang isolasi. Kami semua sontak kaget tak menduga pandemi ini juga sudah merasuk pada keluarga kita.
Dua bulan kemudian, adik ipar juga tanpa tiba-tiba sakit tanpa  gejala sebelumnya, dadanya sesak dan setelah dilarikan ke rumah sakit tak lama kemuadian  menghembuskan nafas terakhirnya. Hidup memang tak ada yang tahu apa yang terjadi esok..
Tak lama setelah itu, beberapa anggota keluarga besar kita tiba-tiba sakit  singkat dan juga berujung pada kematian.  kematian terjadi beruntun, membuat kita harus segera mawas diri menyiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi dalam masa pandemi ini.
Semua kejadian yang menimpa keluarga besar kita semoga semakin menguatkan satu dengan yang lainnya, agar kita saling menjaga dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi dan interaksi. Serta mentaati anjuran tidak mudik tahun ini.