Dalam suatu perjalanan ke luar kota saya menemui kelompok pembangun saur yang ternyata anggotanya lumayan banyak, dengan suara bunyi-bunyian dari apa saja yang bisa ditabuh dan nyanyian dengan pengeras suara cempreng. Selain mengganggu lalu lintas juga mengganggu kenyamanan mereka yang sedang istirahat.
Bukannya saya tidak suka dengan musik tradisional begini, namun waktu dan suasana  tengah malam yang sepi dan gelap membuat kesan mistis lebih menyertai. Apalagi mereka sampai masuk ke gang-gang kecil dan berhenti di rumah-rumah tertentu yang belum tentu penghuni rumahnya butuh dibangunkan untuk saur.
Demikian pendapat saya tentang tradisi membangunkan sahur di  kampung , yang menggunakan kesenian Barongan sangatlah tidak cocok.
Semoga bermanfaat tulisan ini
Kudus 1 Mei 2021
Salam hangat,
Dinda Pertiwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H