Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kematian Mendadak Menghantui

28 September 2020   18:40 Diperbarui: 28 September 2020   18:44 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto koleksi keluarga

Bahwa dia akan menjadi anak sholeh dan menyesal karena selama ini Ega lah yang sering merepotkan orangtuanya dengan kenakalan khas remaja kelas 8 SMP. Alhamdulillah ..dia sudah berjanji tidak merepotkan ibunya lagi dan akan rajin beribadah . Semoga benar-benar terlaksana ya, Ga..

Kesibukan mengurus jenazah oleh kelompok pengajiannya dikerjakan sesuai syariah dengan cepat, tamu kerabat, tetangga dan perwakilan dari kantor tempat bekerja pun berdatangan. 

Jam 4 sore jenazah segera dimakamkan setelah sebelumnya disholatkan di masjid dekat rumahnya. Alhamdulillah masjid hampir penuh banyak sekali yang ikut shalat jenazah.

Aku dan adiku pun ikut menyalatkan juga. Terakhir kali kami melihat jenazah itu, untuk selanjutnya dibawa dengan mobil jenazah ke pemakaman untuk dimakamkan.

Adikku pun sudah mulai bisa cerita, sebelum tamu-tamu penjiarah datang ke rumahnya.

Meninggal Mendadak

Menurut cerita adikku, Retno, suaminya tadi pagi dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan hari sebelumnya  (minggu) ada arisan keluarga besar suaminya yang kebetulan keluarga adikku jadi  tuan rumahnya. Mereka menyewa tempat makan di sebuah resto keluarga di kota kami untuk acara tersebut, biar tidak repot dan capek.

Hari seninnya, suaminya ambil cuti sehari untuk beristirahat. Namun karena dirasa tidak capek-- capek amat dan sehat-sehat saja, mereka pergi ke sawah dan berencana menanam rempah-rempah kencur di sawahnya yang baru beberapa tahun dibeli sebagai persiapan pensiun nanti.

Kata Retno, suaminya terlalu kenceng mengayuh cangkul membuat lubang untuk ditanami kencur. Seperempat jam hampir dapat setengah baris sawah. 

Bagi yang biasa bekerja keras, menyangkul mungkin itu hal yang biasa, namun bagi pekerja kantoran dan cenderung kurang berolah-raga merupakan sebuah kesalahan besar. Menguras tenaga dan memaksa jantungnya berpacu dengan cepat seirama ayunan cangkul yang cepat dan keras. 

Membuat dada menjadi sakit sekali, karena sebenarnya suaminya pernah mengeluh agak sakit dadanya, tapi karena sakit itu hilang sendiri jadi tidak digubris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun