Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Misteri Rumah Kontrakan Kami

31 Agustus 2019   14:46 Diperbarui: 1 September 2019   01:35 9623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rumah kontrakan kami, dokumen pribadi

Setelah menunggu sebulan lebih akhirnya suami pun mendapat rumah kontrakan di desa Geronggang, dan saya pun bisa ikut nyusul ke sana. Perjalanan menuju Geronggang ternyata juga mengasyikkan.

Setelah menempuh perjalanan darat selama empat jam dari kota kami tinggal sebelumnya, saya harus naik kapal Ferri ke Kotabaru. Dari Kotabaru saya naik angkutan ke pelabuhan yang menghubungkan Kotabaru dengan desa Geronggang, karena saya harus naik speedboat lagi.

Beruntung sekali paman angkutan mengantar saya ke pelabuhan perusahaan T, dan beruntung lagi saya bisa naik speedboat perusahaan, harus daftar dulu sebelumnya sesuai peraturan.

Mungkin karena saya kelihatan masih asing dan membawa barang banyak, sendirian pula, jadi  petugas mengijinkan naik speedboat yang berisikan 22 orang tersebut. 

Andai tidak diperbolehkan saya harus nak speedboad kampung yang muat 5 orang, tanpa pelampung pengaman. Padahal perjalanan selama 2 jam, harus melewati teluk yang arusnya lumayan kuat dan deras. Ini menjadi perjalananku lewat laut pertama , yang harus mulai aku akrabi.

Sesampainya di pelabuhan Selelang kami naik bis yang sudah disediakan perusahaan menuju desa Gronggang menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit.

Sampai desa Gronggang ketika ditanya sopir, hendak turun mana? saya bingung sendiri, karena belum hafal tempat kost suami. Sejak masuk Kotabaru, sinyal hp hilang, saya tak bisa menghubungi suami lagi. Jadi saya memilih di tempat yang paling ramai di desa itu, yaitu di perempatan dekat dengan Pasar Selasa.

Saya hanya diam saja di dekat lapak Acil yang jualan di pinggir jalan. Mau tanya-tanya juga percuma karena suami masih orang baru, tentu belum banyak orang yang mengenalnya.

Tak berapa lama akhirnya ketemu suami, yang ternyata juga sedang mencari di mana saya berada. Dengan hanya berkeliling jalan desa pasti ketemu, karena memang desa tak begitu luas tempat keramaiannya.

Malam itu akhirnya saya tidur di kost suami sendirian, karena suami harus bekerja shift malam. Saya tak berani keluar kamar karena penghuni kost laki-laki semua, dan tak ada yang membawa istri serta.

Esoknya setelah suami pulang kerja baru saya ditunjukan kontrakan bakal tempat tinggal kami. Letaknya tak begitu jauh dari kost suami, hanya berjarak sekitar 300 meter saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun