Ada banyak table/ meja dengan hidangan yang ala restorant. (hahahaha..lagi dulu aah..) Untuk memastikan saya dapat nomer table berapa saja yang telpon ganti, yaitu seorang laki-laki yang mengaku supervisornya Mbak Via. Tak lama kemudian undangan dikirim via WA.Â
Beberapa menit setelah saya menerima undangan tersebut seseorang dengan nomer telpon yang berbeda menelpon lagi untuk memastikan kalau undangan sudah saya terima, dan berjanji akan menghubungi saya kembali pada hari H, katanya.
Namun sayang seribu sayang, hari berikutnya suami berubah pikiran, malas datang dan  lagi ada pekerjaan ke luar kota juga. Jadi pagi harinya saya segera menghubungi via WA, mengabarkan kalau tidak bisa hadir, karena sesuatu hal.
Walaupun saya sudah mengabarkan kalau tidak bisa datang, pada hari H tetap ditelpon juga, katanya sayang sekali tidak bisa datang karena kesempatan memperoleh voucher gratis hanya sekali. (Saya sih mau datangnya bukan karena vouchernya tapi penasaran aja Mbak...)
Pikir saya, kalau sudah tak bisa datang ya sudah karena acara pun sudah berlalu. Ternyata saya salah. Dua hari  setelahnya saya dihubungi kembali oleh Mbak Via, dengan kata-kata manis yang sama, katanya acara akan digelar kembali pada hari minggu tanggal 18 Agustus di tempat yang sama, dan saya diundang lagi untuk mendapatkan kesempatan voucher menginap gratis kembali.Â
Namun Mbak Via bukan hanya menelpon saya tetapi juga menelpon suami (nomernya minta pada saya pada  undangan yang sebelumnya...).Â
Karena kita berdua ditelpon berkali-kali, akhirnya kami sepakat untuk datang. Seperti pada proses yang kemarin, untuk menentukan kami mendapat nomer table berapa pun, seseorang yang mengaku supervisor Mbak  Via itu yang menelpon kami, si penelpon menekankan kami harus datang, karena sudah dapat nomer table dan kesempatan mendapatkan nomer table adalah tidak sembarangan ( aku pikir sih karena dapat nomer table itu sudah sekalian dipesankan hidangan di atasnya....hahahaha....makanya gak boleh batal, karena sudah dipesankan )
Karena pas kebetulan hari libur juga maka kami sepakat untuk hadir, untuk menjawab kekepoan saya. Acara akan berlangsung pada hari Minggu jam 3 sore on time, kami harus datang tepat waktu, katanya. Acara akan berlangsung selama 90 menit.
Pagi hari pas hari H, kami ditelpon kembali katanya untuk mengingatkan dan memastikan kalau bisa hadir. Iya deh...kami hadir, walau sebenarnya suami capek dan malas ( kasihan ya...) daripada saya kepo terus, akhirnya suami iya in mau datang.
Karena jarak Kudus -- Purwodadi lumayan jauh sekitar 1 jam lebih, kami rencana berangkat dari rumah jam setengah 2 siang. Namun nyatanya jam 2 persis kami baru siap berangkat, kata suami gak apalah cari jalan pintas yang lebih pendek, agar bisa sampai tepat waktu.