Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di penghujung event menulis #samberthr Kompasiana. Pada tulisan yang ke-33 ini aku hanya ingin berbagi pengalaman bagaimana aku akhirnya sanggup menyelasaikan tulisan #samberthr yang berlangsung selama 33 hari.Â
Rasanya plong, dan bersyukur sekali. Demi cintaku pada Kompasiana akhirnya kesampaian menulis selama 33 hari penuh. Walau tahun kemarin sudah ikut event samberthr namun belum sebulan penuh, tapi kali ini syukurlah bisa sampai selesai.
Bukan itu saja yang membuat aku bersyukur. Diawal Ramadan pada #thr2019hari1 sudah aku tulis target bulan Ramadan adalah katam 30 juzz Al Quran dan juga menyelesaikan tulisan #samberthr ini selama 33 hari sampai tiba hari ini.
Awalnya membayangkan saja aku nggak sanggup. Bisa nggak sih aku meraih keduanya. Buat aku yang harus juga menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sendiri, juga niat untuk menambah porsi ibadah selama bulan Ramadan. Â Selain tadarus Al Quran juga shalat tarawih tiap hari.Â
Sejak itu aku bertekad untuk membagi waktu dengan baik, dan mengurangi porsi buka medsos agar bisa melaksanan keinginan di bulan Ramadan. Alhamdulillah..bisa tercapai, walau tidak tiap hari bisa shalat tarawih di  masjid tapi di terkadang shalat tarawih sendiri di rumah.
Kuncinya ternyata soal disiplin waktu. Kapan waktu untuk beribadah, kapan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, dan kapan waktu untuk menulis #samberthr semua harus diatur, jangan sampai jadi kurang istirahat dan kurang tidur dengan padatnya kegiatan.Â
Mengingat usia yang sudah tidak muda lagi, istirahat dan tidur  yang cukup juga penting. Karena kalau kurang istirahat badan terlalu capek, bisa drop sakit, maka akan kacaulah semua keinginan bulan Ramadan tercapai.
Katam 30 Juzz di Hari Terakhir Ramadan
Bagi aku ini adalah katam Al Quran pertama di bulan Ramadan. Karena Ramadan-ramadan sebelumnya, kurang disiplin dan baru baca 1, 2 lembar sudah ngantuk jadi tidak diteruskan akhirnya tidak pernah katam di bulan Ramadan.Â
Alhamdulillah bulan Ramadan tahun ini bisa selesai, walau hari terakhir harus ngebut hampir 1,5 juzz. Bersyukurnya pada juzz terakhir banyak surat-surat pendek jadi bisa ngebut bacanya. Padahal hari terakhir Ramadan adalah hari paling sibuk, karena harus ke pasar, masak beberapa menu lebaran dan juga bersih-bersih rumah. Syukurlah ada suami di rumah yang ikut membantu jadi bisa selesai pekerjaan rumah, tinggal malam takbiran sambil nulis #samberthr sambil terkantuk-kantuk.
Masak Sampai Berburu Video Untuk Melengkapi Tulisan