Coba Mas renungkan, apa yang telah tersurat dan tersirat dalam langkah hidup semua mudah terbaca. Tetaplah berpegang pada AL-Quran sampai akhir menutup mata.
Kini suara-suara Takbir bersaut-sautan tidakkah itu menggetar hati, menenangkan jiwa dan kenangan demi kenangan yang berusaha kau hidupkan, akan silih berganti dengan kenyataan. Kita pasrahkan saja, Mas.
Derit suara pintu itu akan terbuka esok. Datangi masjid , tunaikan shalat Idul Fitri dengan khusuk. Semoga ini bukan kali terakhir melaksanakannya.
Aku rela, Mas.
Iya aku rela segera menjauh darimu, bila itu akan membuatmu menjadi lebih baik. Jangan pedulikan perasaanku. Mas harus tetap fokus pada apa yang harus Mas lakukan, untuk masa depan dan masa sesudahnya.
Doakan saja dia, pada tahajudmu, pada rekaat-rekaat terakhirmu, pada setiap gelaran sajadahmu. Tetaplah menjadi yang terbaik, jangan goyah jangan pula terlintas untuk mengakhiri. Karena semua sudah ada jalan masing-masing.
Buat yang biasa aku panggil, Mas.
Biarkan aku hanya ada dalam bayangan, biarkan yang pergi tenang di sisis-Nya. Antara aku, kau dan dia, telah ditakdirkan menjadi begini.
Ramadan telah usai Mas, semoga tahun depan kita bisa berjumpa kembali, dengan keheningan yang semakin khusuk. Dengan kesyahduan yang semakin indah.
Taqobbalallahu minna wa minkum solihal a'mal.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menerima amalan-amalan soleh kita semua. Amin. Selamat Idul Fitri 1440H.