Seperti tahun-tahun yang lalu, tahun ini  kami dari alumni Kudus 84 mengadakan acara berbagi nasi kotak kepada para penunggu pasien di ruang kelas lll Rumah Sakit di Kudus.
Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tahun 2014 setiap Ramadan tiba, kegiatan ini biasanya berlangsung pada hari sabtu dan minggu. Namun untuk Ramadan kali ini kami hanya mengadakan satu seasion saja, tidak seperti tahun lalu yang sampai 2 seasion.
Dalam grup alumni Kudus 84  yang terdiri dari para lulusan SMA, SMK se-Kudus yang lulus tahun 1984 ,  terdiri dari berpagai  macam profesi, golongan dan agama. Namun bersatu padu mengumpulkan dana untuk berbagi nasi kotak di sejumlah  Rumah Sakit di Kudus. Sebagai bentuk kepedulian kepada yang sedang berkesusahan karena ada keluarganya yang sakit sekaligus sebagai ajang silaturami.
Kenapa penunggu pasien menjadi sasaran pembagian ini, karena menurut seorang rekan yang bekerja di sebuah  Rumah Sakit,  mereka biasanya agak kesulitan untuk sekedar keluar mencari makan buat berbuka puasa, karena  pasien yang mereka tunggui tidak bisa ditinggalkan dan jarak cukup jauh  dengan warung makan yang murah  , bersih dan nyaman.
Kami hanya menyasar pada pasien kelas 3 karena biasanya  pasien kelas 3 diisi oleh pasien yang kurang mampu. Dan jumlahnya lumayan banyak di setiap Rumah Sakit.
Bukan hanya teman-teman muslim saja yang turut terjun  membagikan nasi kotak ke kamar-kamar pasien,  namun beberapa diantaranya ada teman yang beragama lain.  Untuk kegiatan ini kami tidak merasa beda karena tujuannya sama, yaitu berbagi . Demikian juga sasaran yang kami bagikan adalah semua penunggu pasien kelas 3 tanpa memandang agamanya apa. Walaupun tujuan utama kami, memberi menu berbuka puasa.
Kegiatan belangsung mulai jam 4 sore sampai menjelang berbuka puasa. Bila hari itu yang kita datangi Rumah Sakit besar yang pasien kelas 3 nya banyak. Maka hari itu kita fokuskan pada 1 Rumah Sakit saja , bila ada lebihnya kita drop ke Panti Asuhan. Pada rumah sakit kecil yang jumlah pasiennya sedikit , kami bisa mendatangi beberapa rumah sakit sekaligus.
Jauh-hauh hari sebelum acara bakti sosial berlangsung, kami sudah mengajukan surat permohonan ijin terlebih dahulu kepada kepala Rumah Sakit. Agar kami bisa masuk ke kamar-kamar pasien. Â Walaupun sasaran kita bukan pasien tapi penunggu pasien.
Dengan adanya kegiatan ini kebersamaan kami jadi sangat terasa, bukan hanya alumni yang tinggal di Kudus saja yang berpartisipasi namun, semua alumni yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Kami bersatu dalam sebuah grup Whatsapp  , sebagai ajang silaturahmi kampung halaman bagi yang sudah lama meninggalkan kota Kudus tercinta dan berkarir di tempat lain.