Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mantanku Seorang Demonstran

22 Februari 2017   09:03 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:24 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Iya…kenapa begitu, apa tak ada waktu sekedar berpamitan bila mau pergi jauh atau lama…?”

“ Bisa saja keadaan sewaktu-waktu tidak memungkinkan Bill…begitulah kamu harus siap punya pacar seorang aktifis “ katamu tanpa menjelaskan alasan yang bisa aku terima.

Saat itu juga ada genangan air di pelupuk mataku, rasanya tak ingin “susuatu” terjadi pada kamu, pada hubungan kita saat itu sedang mekar-mekarnya.

Dan ketika saat kamu benar-benar hilang sampai akhirnya aku wisuda dan meninggalkan kota  Semarang tempat kita kuliah untuk mencari pekerjaan, kamu sudah benar-benar raib. Teman-temanmu juga tak ada yang memberikan jawaban yang pasti ketika kutanya “ Dimana engkau!”.

Akhirnya aku menyerah, aku tak lagi mengharap kedatanganmu. Kesibukanku kerja dan bergaul dengan teman-teman baruku, membuatku harus melupakanmu. Walaupun engkau masih tetap ada jauh di lubuk hatiku, karena kamulah cinta pertamaku.

Seorang pemuda dari pergaulan kerja akhirnya mengisi kekosongan jiwaku. Kami akhirnya menikah, dan mempunyai 2 orang putra sebelum akhirnya suamiku ketahuan berselingkuh dengan perempuan lain. Perceraianpun terjadi, kedua anakku ikut aku. Bersyukur karirku lancar, sehingga tak ada masalah dengan biaya hidup dan biaya sekolah anak-anakku. Walaupun mantan suamiku tak pernah lagi memberi nafkah pada anak-anaknya. Aku juga tak tertarik lagi untuk menikah setelah hampir sepuluh tahun menjanda.

Apalagi putra pertamaku kini sudah bekerja setelah menyelesaikan kuliahnya di fakultas Teknik Sipil, bahkan tak lama lagi aku akan mempunyai menantu, karena Bayu anak pertamaku sudah mempunyai calon pendamping hidup yang cocok. Sedangkan Andrey putra keduaku juga tinggal menyelesaikan skripsinya di fakultas Ekonomi.

Jadi untuk apa aku memikirkan menikah lagi.

Masa-masa tersulit dalam hidupku sudah kulampoi, kini aku tinggal menikmati masa tua, dengan bekerja tanpa “nggoyo” dan aktif dibeberapa komunitas yang sesuai dengan hobbyku menulis dan menulis fiksi.

*****

Dari inbox itulah aku akhirnya tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kamu. Kamu ceriterakan semua tentang kepergianmu yang menghilang begitu saja. Ternyata kamu sempat ditahan 2 tahun dengan tuduhan makar pada pemerintah waktu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun