[caption caption="dokumen pribadi"]Â
Â
[/caption]Apa yang kamu pikirkan melihat alat pengeruk bumi sebesar itu ?Â
Bayangkan saja berapa luas bumi yang telas digilasnya saban hari, dibabat habis tak peduli apa yang sedang tumbuh di atas tanah itu.Â
Berapa alat seperti ini yang dipunyai oleh sebuah perusahaan tambang, dan dimiliki oleh ribuan perusahaan tambang di muka bumi ini. Setiap hari tanpa henti demi mengeruk sesuatu yang ada di dalam perut bumi yang mereka anggap bernilai ekonomi tinggi. Tak peduli ribuan pohon yang tumbuh alami besar kecil sama sekali tak berarti, belum lagi hewan-hewan yang sedang melata merangkak dan hinggap dan menggantungkan hidup pada tumbuh-tumbuhan menjadi ikut punah tak terkendali.
[caption caption="koleksi pribadi"]
Â
Tanah-tanah dikupas demi hajat hidup  yang tak jelas, lapis demi lapis tanah membentuk kubangan yang sungguh menyedihkan. Bila gunung menjulang dikatakan sebagai paku/ pasak bumi, terus kubangan-kubangan yang kadang luasnya sebesar gunung yang menjulang tinggi ini sebangai apa? Bisul-bisul bumi yang terus menggerogoti permukaannya.
Terus berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjadikan bekas kubangan itu menjadi hutan lebat kembali, butuh waktu sampai ratusan ribu tahun lagi. Itu pun kalau sebuah perusahaaan tambang punya hati untuk mereboisasi kembali, itu pun pasti tak semua tertanami kembali, lebih banyak yang dibiarkan begitu saja.
Belum lagi membukaan lahan-lahan sawit dan karet yang tentu menebas begitu saja hutan belukar dengan cara yang tak elok, yaitu dengan membakarnya. Karena membuka lahan dengan membakar memerlukan biaya yang lebih sedikit daripada dengan menebang pohonnya satu-satu. Walaupun dampak yang ditimbulkan sangat meresahkan masyarakat ....tapi mana peduli?!
[caption caption="koleksi pribadi"]