“ Gak apa-apa, sudah kamu saya antar di Mess ya …mobil saya bawa “
“ Oke Boss “ , tanpa banyak bertanya Sofian mengiyakan kemauan bossnya.
Yang agak membuat Sofian agak risih ternyata Boss Damang tidak sendiri tadi di Bandara, dia ditemani wanita paruh baya yang Sofian tahu itu bukan istri Boss. Tapi seorang wanita Banjar, entah siapa Sofian malas berpikir. ‘ Ah…itu bukan urusan saya..’ begitu pikir Sofian.
Tetapi sesama laki-laki tahulah, apa maksud bossnya itu. Kalau biasanya Boss Damang ke Kalimantan dua minggu sekali hanya beberapa hari saja, sekarang lebih sering datang karena ternyata Boss Damang ada wanita simpanan di Kalimantan. Seorang wanita berusia 30 tahunan yang dandanannya agak norak, begitulah, khas acil-acil yang suka menggoda pria-pria berduit. Apalagi Bos Damang tidak pernah datang bersama istrinya, bagaimana tidak menarik perhatian acil-acil pemburu harta itu.
“ Tinggal dimana Cil ?” iseng Sofian bertanya pada wanita yang sering bersama bossnya itu, ketika mengantar boss Damang ke bandara untuk pulang ke Jawa.
“ Sini aja..di Banjar..”
“ Oh..asal dari daerah mana Cil..?”
“ Ulun dari Kandangan ..” Acil itu menyebut suatu tempat di daearah Hulu Sungai Selatan Kalsel.
“ Oh...dapat apa Pian dari Boss “
“ Ada..ae..”
“ Ha..ha..ha..kasianlah istri Boss kalau tahu..”