Dinda Pertiwi
no peserta : 36
Pada sebuah negeri yang berpenduduk hampir semuanya berjenis kelamin laki-laki, dan hanya sebagian kecil saja yang berjenis kelamin wanita. Para laki-laki itu berbadan tegap, berkulit coklat kehitaman dan berotot kuat, mereka rata-rata adalah pekerja keras dan tak kenal lelah.Sehingga kulitnya hitam terbakar matahari. Mereka sehat-sehat dan jarang ada yang sakit, mereka selalu tunduk pada peraturan dan sangat loyal pada Sang Ratu yang memerintah negeri itu. Hidangan di negeri itu tidak dari hasil olahan , tidak perlu dimasak karena wanita di negeri ini tidak boleh bekerja apalagi meladeni laki-laki. Alam sudah menyediakan buah-buahan yang segar dan lezat serta mengenyangkan. Butir-butir padi dan gandum lezat walau hanya dimakan begitu saja. Negeri Karwana ini bertemperatur tinggi, namun kaum wanitanya berkulit kuning, halus dan cantik-cantik. Kaum wanita di negeri ini tidak diperbolehkan bekerja, apalagi mengerjakan pekerjaan yang kasar-kasar. Wanita hanya ditakdirkan untuk bersolek dan berhias diri, mengandung , melahirkan dan juga mengasuh anak-anaknya sampai usia 10 tahun saja. Setelah itu, bila anaknya laki-laki maka sudah diwajibkan untuk bekerja seperti laki-laki lain, walaupun kadar pekerjaannya belum terlalu berat. Dan bila anak itu wanita, dia sudah harus belajar menjadi wanita cantik untuk beberapa tahun dan bersiap-siap untuk diperebutkan dengan para laki-laki untuk menghasilkan keturunan. Di negeri ini seorang wanita hanya diperbolehkan memiliki satu orang pasangan saja biar pun jumlah penduduk di negeri ini banyak didominasi kaum laki-laki. Untuk itu setiap laki-laki harus bisa menunjukkan kemampuannya dengan hasil kerja yang bagus dan tubuhnya terjaga bila ingin mendapatkan seorang wanita idaman.
Karwana diperintah oleh seorang Ratu yang sangat cantik, dan bijaksana. Sehingga kecantikannya ini tidak hanya menarik perhatian kaum laki-laki di negeri Karwana sendiri, namun juga kaum laki-laki dari negeri seberang, yaitu negeri Giorda. Negeri Giorda diperintah oleh seorang laki-laki yang sangat tampan. Bila di negeri Karwana didominasi oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki, maka negeri Giorda lebih banyak penduduk yang berjenis kelamin wanita, sehingga wanitalah yang menjadi pekerja di samping juga melahirkan dan mengasuh anak-anaknya. Kaum wanita di negeri Giorda lebih banyak menggunakan pemikirannya untuk kemajuan teknologi daripada bekerja menggunakan tenaga. Karena dengan teknologi pekerjaan akan menjadi ringan , efisien dan menghemat waktu. Karena mereka harus bisa membagi waktu untuk bekerja, mengasuh anak, maupun memasak.
Dengan kecanggihan teknologi kaum wanita di negeri Giorda tak perlu lagi, mengasuh dan merawat anak-anaknya, semua bisa dilakukan oleh robot yang pengoperasiannya melalui remotte control ada dalam kendali Sang Ibu. Untuk memasak hanya tinggal meletakkan bahan-bahan mentah dan pilih menu, tak lama kemudian, mesin yang akan mengolahnya, dan makanan berselerapun siap dihidangkan. Dengan kecanggihan tehnologi pula, para wamita bisa mendeteksi laki-laki unggul yang boleh mengawininya, untuk mendapatkan keturunan yang unggul, cerdas dan berwawasan tercanggih. Dengan alat yang sangat canggih, seorang wanita bisa memilih jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Masing-masing setiap wanita akan adu kekuatan kecanggihan teknologi untuk mendapatkan bibit unggul bayi yang akan dikandungnya dari seorang laki-laki pujaan yang telah terdeteksi keunggulan benihnya.
Sinyal-sinyal berlompatan ke negeri seberang, ternyata dari hasil pemantauan alat canggih yang mereka miliki , menunjukkan bahwa laki-laki dari negeri Karwana adalah bibit unggul yang bisa menghasilkan keturunan yang canggih, pintar, cerdas dan sempurna. Maka dengan berbagai cara para wanita di negeri Giorda ingin mendapatkan pasangannya dari negeri Karwana. Namun hal itu segera diketahui dan ditangkal oleh Sang Ratu yang menjadi penguasa negeri Karwana, Sang Ratu tak ingin para lelaki di negerinya berpindah ke negeri Giorda, karena itu akan mengurangi jumlah pekerja dan kebutuhan Pejantan untuk para wanita di negeri Karwana itu sendiri. Walaupun kemajuan tehnologi di negeri Karwana belum secanggih di negeri Giorda, namun Sang Ratu adalah orang yang sangat cerdik dan cerdas, jadi ia akan mengetahui setiap gerak-gerik apapun yang ternjadi dalam wilayahnya dan juga seluruh rakyatnya.
"Siapkan radar penangkal sinyal......di seluruh perbatasan wilayah kita dengan Giorda..!!', perintah Sang Ratu pada seluruh penduduk negeri.
"Siap...Sang Ratu...!!!" jawab seluruh kaum pekerja di negeri itu.
"Saya...tidak ingin seorang laki-laki dari negeri ini menikah dengan kaum wanita di negeri Giorda....karena mereka akan mencuri bibit-bibit unggul yang ada pada kaum laki-laki negeri ini..!".
Maka mulai sejak itu kaum laki-laki dari negeri Karwana tidak diperbolehkan pergi ke negeri Giorda dengan alasan apapun. Bahkan mereka pun pencabut kantor Perwakilan Kedutaan yang ada di Giorda sejak saat itu hubungan diplomatik kedua negara putus.
Sang Raja yang memerintah Giorda pun tidak tinggal diam. Maka diutuslah seorang utusan diplomatik yang sangat pandai bertutur-kata untuk menghadap Ratu Karwana, yang cantik, cerdas dan berwibawa itu.