Banyak sekali cara murah untuk menyenangkan atau menyamankan diri sendiri dalam perjalanan. Untuk para perempuan single traveler, tak perlu membawa perlengkapan berat dan mahal seperti kursi pijat atau tempat tidur, karena kita bisa membawa kenyamanan itu dalam tas ransel atau koper selama perjalanan, kelas ekonomi sekalipun. Ini dia barang-barang yang wajib ada di ransel saya: 1.   Sunglasses Membeli kacamata hitam bagi saya adalah investasi yang cukup murah untuk kesehatan mata dan kulit. Tak perlu beli yang mahal, dengan harga Rp. 10.000,- s/d Rp. 25.000,- sudah bisa membeli sunglasses dengan model terbaru sekarang ini. Selain membuat keren penampilan *narsis banget yakkk*, bisa melindungi mata dari cahaya menyilaukan. Waktu berkunjung ke Cambodia kedua kalinya, sunglasses yang saya beli di optik terkenal dan pernah tenggelam di laut Karimun Jawa tertinggal di dashboard mobil. Akhirnya saya membeli sunglasses di Central Market Siem Reap seharga $1,5 saja. Murah, keren, gaya, nyaman... 2.   Bantal Tiup Barang yang satu ini sangat berguna untuk saya di perjalanan. Fungsinya tak hanya sebagai bantal kepala, tapi kadang untuk mengganjal kaki atau punggung di bus atau kapal kayu. Harganya juga beragam, beli di atas kereta bisa kita dapatkan dengan harga sekitar lima ribuan, tapi kalau mau awet lebih baik membeli yang lebih bagus seperti di Ace Hardware seharga Rp. 20.000,- s/d Rp. 45.000,-. Fungsi lain bantal tiup buat saya, adalah sebagai pelampung, hehehe… Terkadang saat melakukan kegiatan snorkeling atau berenang di tengah lautan, saya malas memakai pelampung yang suka bikin ribet. Begitu juga saat ke Wakatobi, untuk menghemat biaya tanpa menyewa pelampung, saya membawa bantal tiup yang diikat ke badan. Kalau capek berenang, tinggal bergelayut di atas bantal tiup...Â
3.   Notes & Pulpen Kadang kita tertahan dalam perjalanan, tanpa ada yang harus dikerjakan. Misalnya suatu hari dalam perjalanan, saya pernah harus menunggu pesawat yang delay berjam-jam di luar kota dengan kondisi bandara yang terpencil tanpa ada hiburan ataupun warung makanan. Atau pernah juga dalam perjalanan naik gunung, saya dan tim harus menunggu seorang rekan yang sedang terluka dan tentu ritme perjalanannya jauh lebih lambat dari kami. Dengan membawa notes, saya selalu punya kesempatan untuk mencatat apa saja yang dialami dalam perjalanan, membuat puisi *sok romantis dweeeh* dan mencatat semua printilan biaya perjalanan. Ini tentu berguna untuk menyusun budget perjalanan selanjutnya, bahkan sangat berguna untuk menyusun buku traveling...Â
4.   Syal Paling bagus adalah syal sutra, memang harganya agak mahal tapi sekarang ini banyak juga yang menjual syal sutra dengan harga antara Rp. 30.000,- s/d Rp. 60.000,- bahkan sewaktu di Cambodia, saya membeli 3 helai syal warna-warni seharga @$3.5 saja, bayangkan Pure Cambodia Silk! Tentu saja dengan menawar, saya mendapat harga yang bagus itu setelah sebelumnya ditawarkan $8 sehelainya. Trik lain agar bisa lebih murah adalah membeli pada second seller, produsen atau pekerja dari pabrik kain sutra yang mempunyai toko sendiri *makanya 'ngobrol*... Kelebihan syal sutra adalah tidak memakan tempat banyak untuk disimpan dalam tas, bahkan bisa diselipkan dalam dompet saking halus dan tipis. Kelebihan lain: bisa untuk melindungi kepala sebagai penutup saat panas, pengikat rambut, menjadi asesoris cantik melingkari leher *lagi-lagi untuk modal narsis hehe*, dan bisa menjadi rangkapan penahan dingin saat memakai baju tipis. Bahkan kalau kepepet bisa dijadikan alat pengikat ransel dan kaki untuk menjaga keamanan, sewaktu tidur di emperan masjid atau di kapal yang penuh penumpang, juga di bus. Satu lagi kelebihannya: bisa menjadi penutup mulut dan hidung saat ada perokok di tempat umum yang membuang asap seenaknya...
5.   Topi Dalam perjalanan, bagi saya topi sangat diperlukan untuk melindungi rambut dan wajah. Model topi yang paling saya suka adalah topi pandan dengan pinggiran lebar, karena model ini paling mantap untuk melindungi wajah dari panas dan bisa digunakan untuk bergaya kalau difoto, hahaha… Jangan melihat dari gaya saja, topi jenis ini juga bisa berfungsi ganda membawa barang-barang kecil seperti hp, dompet, dan lain-lain untuk diletakkan di atas keranjang sepeda. Bahkan kalau kita menemukan pohon jambu atau mangga berbuah lebat sewaktu traveling dan mendapat ijin pemiliknya untuk mengambil buahnya, kita bisa menggunakan topi model ini untuk menampung buah-buahan yang dipetik, hehe… Kekurangan topi model ini adalah memerlukan tempat untuk membawanya, jadi setiap ada kesempatan saya selalu hunting topi pandan lebar yang bisa dilipat dalam tas. Dulu saya memang suka topi rimba sewaktu sering naik gunung atau menjelajah gua, tapi sekarang ‘kan lain dengan dulu...
Cukup lima saja... nanti kalau terlalu banyak barang yang dibawa, mau berapa tas traveling yang dibawa dalam perjalanan? Berat dong...
. . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya