Mohon tunggu...
Sri Sumarti
Sri Sumarti Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Rakeyan Santang

Guru PAUD

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengejar Deadline Layangan Putus

14 Desember 2021   23:15 Diperbarui: 15 Desember 2021   20:41 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENGEJAR DEADLINE LAYANGAN PUTUS

Berawal dari kecintaan saya kepada anak - anak, menjadikan diri saya mantap untuk mendedikasikan hidup saya kepada institusi lembaga TK. Yang menarik dari anak - anak untuk saya adalah keceriaan, kepolosan dan celotehnya yang tak jarang mengundang tawa dan selalu membuat saya rindu ingin dekat dengan mereka. Meskipun sesungguhnya menjadi guru TK bukanlah impian saya sejak awal, tapi qadarulloh saya yang semula hanya seorang ibu rumah tangga biasa mendapatkan tawaran untuk mengajar di TK.

Pada saat itu yang ada di benak saya adalah sebuah kehormatan mendapatkan tawaran untuk mengajar, sebuah kesempatan langka yang pada akhirnya membuat saya memutuskan menerima tawaran tersebut. Ketika saya sudah terjun langsung sebagai pengajar TK, perlahan - lahan saya mulai paham bahwa untuk menjadi seorang guru TK tidaklah mudah. Ada tahapan - tahapan yang harus dipahami, ada aturan-aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan agar tujuan dari kegiatan pembelajaran tersebut dapat tercapai

Merujuk pada PP Menteri Pendidikan Nasional RI No 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, dikatakan bahwa kompetensi yang diperlukan oleh guru terbagi atas empat kategori, yaitu: 1) Kompetensi Pedagogik (Akademik); 2) Kompetensi Kepribadian; 3) Kompetensi sosial (kemasyarakatan); dan 4) Kompetensi profesional.

Atas peran yang sangat penting tersebut, seorang  guru TK dituntut memiliki profesionalisme yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya serta mau dan mampu untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Maka, berangkat dari hal-hal tersebut di atas, saya memutuskan untuk mengikuti kuliah program studi PIAUD pada STIT Rakeyan Santang Karawang.

Seiring waktu berjalan, tanpa terasa saat ini kuliah saya sudah memasuki tahap akhir. Saya bersama rekan - rekan mahasiswa yang merupakan himpunan "emak - emak ketche" yang bermodalkan tekad dan keinginan untuk maju meski di usia yang tidak lagi muda, bukan  mahasiswa fresh graduate yang terampil dan cekatan.

Misalnya saja seperti saat ini, dimana kami harus menyelesaikan tugas Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana  bagi sebagian orang mungkin hal tersebut bukanlah hal yang memberatkan dan mampu mengerjakannya dengan baik tanpa hambatan. Namun akan menjadi lain ceritanya manakala yang mengerjakannya adalah mahasiswi seperti kami "emak - emak ketche" yang tidak semuanya mahir di bidang IT.                                                                                                            

Akibat dikejar deadline tugas Laporan PPL membuat kami sampai lupa mengurus dapur, uuppsss.... Tugas untuk mengisi acara di Majelis Ta'lim pun menjadi terlewatkan karena masih harus berjibaku dengan kertas -- kertas bisu tapi sarat makna yang akan menjadi saksi perjalanan hidup saya.

Hari ini kami pun rela mengantri berjam - jam demi sebuah tugas Laporan PPL, dimana kami dengan setia menunggu hingga laporan selesai di jilid. Untuk mengatasi rasa bosan saat menunggu, kami pun "nobar" sebuah mini series yang sedang nge hits saat ini dan menjadi buah bibir pencinta film Tanah Air, yang kebetulan salah satu pemerannya adalah actor favorit saya yang selalu totalitas dalam setiap  memerankan tokoh ceritanya.

Sebuah mini series yang di sutradarai oleh Benni Setiawan yang mengisahkan tentang lika liku rumah tangga yang tidak tentu arah. Dimainkan oleh Reza Rahadian sebagai Aris dan Putri Marino sebagai Kinan. Serial mini series Layangan Putus yang diproduksi oleh MD Entertainment diangkat dari sebuah kisah viral di internet yang ditulis oleh seseorang bernama pena Mommy ASF.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun