Jelas bahwa menghadiri undangan hajadan teman diluar kota itu bukan hanya perlu hadir, tetapi wajib hadir ketika badan sehat, tidak ada aral yang melintang. Mengingat dasarnya silaturahmi tidak hanya memberi keberkahan bagi orang yang menjalaninya, tetapi orang yang dikunjungi pun merasakan kebahagiaan yang tiada tara.
Bahagia karena masih ada kepedulian dan perhatian untuk memegang erat tali hubungan pertemanan. Tali silaturahmi ini wajib selalu dijaga dengan sesama yang tidak pernah memandang agama, kedudukan, pangkat dan derajat. Ditengah rasa solidaritas, persatuan dan kesatuan semakin tergerus oleh era yang dapat mencerabut nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban, tali silaturahmi harus makin dipererat.
Ketika mendapat undangan hajadan teman apalagi saudara walau di luar kota, maka segeralah niatkan untuk menghadirinya dengan keyakinan silaturahmi itu membawa berkah. Sebagaimana janji Alloh SWT yang diriwayatkan Abu Hurairah:"Siapa yang suka dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung talisilaturahmi." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim). "Rahmat tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi" (HR Muslim).
Jadi apa pun pengorbanan untuk menghadiri undangan hajadan teman di luar kota, yakinlah akan dicatat sebagai amal kebaikan, dan mendapatkan ganti yang berlipat-lipat. Mendapat karunia sehat adalah karunia luar biasa, tidak dapat dinilai dengan harga dolar sekalipun. Ketika sehat maka perbanyaklah untuk menjalin silaturahmi dengan sesama, sehingga dapat merasakan karunia sehat sebelum rasa sakit datang. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan. Â Â
Yogyakarta, 22 Januari 2019 Pukul 01.04
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H