Kembali ke Mekah untuk melaksanakan tawaf ifadhah, saat itu Masjidil Haram padat merayap dalam waktu bersamaan sekitar 4 juta jamaah. Kaki ini mulai terasa sangat berat untuk melangkah, namun harus tetap terus melangkah, dan sesampai hotel penulis gantian yang jatuh sakit. Badan deman, tenggorokan sakit, pusing, kaki pegal linu, dan terasa sangat lemas. Setelah dibawa ke dokter, diberi obat dan gantian penulis dirawat oleh teman yang sakit di waktu Mina.Â
Walau ada suami karena kamar berbeda, sehingga penulis dengan teman yang ketemu saat haji satu regu, seperti keluarga saling berbagi dan menguatkan. Teman tersebut ternyata juga satu almamater sebagai adik kelas jauh di SMA yang sama, dan ketika kuliah juga satu almamater beda fakultas dan beda angkatan. Sungguh selama menjalankan ibadah haji ketemu dan menambah saudara. Sampai saat ini komunikasi dan silaturahmi selalu terjalin minimum sebulan sekali untuk pertemuan pengajian, sebagai penambah energi positif dan semangat dalam menjalani kehidupannya masing-masing.
Yogyakarta, 22 Agustus 2018 Pukul 00.54
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H