Hari Selasa tanggal 5 Juni 2018 jam 09.29 ada WA masuk yang awalnya basa-basi menanyakan kabar karena sudah lebih satu tahun tidak pernah ketemu. Dulu satu tim redaksi di jurnal profesi, dan penulis sudah malang melintang selama 20 tahun menjadi redaksi, dengan jabatan anggota, sekretaris, dan ketua.
Sebelum ada jurnal itu sudah ada media informasi semacam majalah khusus untuk memberi kesempatan pustakawan menuangkan ide/gagasan dan pemikiran.
Terbit setahun 3 (tiga) kali, dengan awak redaksi para pustakawan senior yang mempunyai minat untuk menulis, karena ketika tidak ada naskah masuk, para redaksi wajib menulis karena harus terbit.
Seiring dengan perkembangan tuntutan profesi yang harus menulis untuk mengumpulkan angka kredit, dan ada kesempatan melakukan penelitian, maka tahun 2000 diterbiitkan jurnal untuk menampung tulisan hasil penelitian.
Dalam perjalanan untuk mendapatkan naskah penelitian tidak mulus, dengan berbagai kendala, berbagai upaya dilakukan dengan "jemput bola", menghubungi mahasiswa S2 ilmu perpustakaan yang sudah, sedang, dan akan menyelesaikan tesis agar naskah publikasinya diserahkan redaksi. Impian untuk membuat "bank naskah", ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Â
Pergantian pengurus Redaksi Jurnal karena untuk regenerasi meninggalkan Pekerjaan Rumah, selain naskah publikasi juga dana dipangkas dengan alasan penghematan.
Sebagai Ketua Redaksi dengan niat tulus, mengajak tim Redaksi lain untuk berjuang tetap mewujudkan jurnal dan Media Informasi terbit tepat waktu. Selalu menekankan "ada atau tidak ada honor sebagai Tim Redaksi, marilah tetap bekerja profesional.
Dana yang ada tetap dimanfaatkan untuk menerbitkan jurnal dan media. Tim Redaksi pernah tidak mendapat honor sepeserpun, namun tetap semangat karena demi karya tulis teman-teman agar dapat dimuat. Dana dipakai untuk ongkos cetak (waktu itu belum digital), pengiriman, dan honor kontributor pengirim naskah. Â
Kerja keras dan kerja ikhlas ternyata membuahkan hasil, ada kesempatan hibah untuk mencetak jurnal, mencoba mengajukan proposal dan berhasil.
Terus mencoba ketika ada kesempatan hibah untuk jurnal, urusan berhasil atau tidak, bukan masalah yang penting sudah mencoba.
Dua periode menjabat sebagai Ketua Redaksi, karena akan "lengser" belum diizinkan oleh Pimpinan. Mencari orang-orang yang mempunyai komitmen tinggi, dedikasi penuh, kerja tim, kejar "deadline" mengurusi jurnal itu  seperti "mencari jarum di tumpukan jerami", sangat susah. Kalaupun ada orang yang bersedia ternyata hanya "nebeng nama" di Tim Redaksi, biar menjadi populer, namun untuk rapat, mengedit naskah, tidak pernah melakukan.