Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Manusia Indonesia

Seorang buruh freelance. Suka jelajah tempat hanya untuk menuntaskan keingintahuan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tepi Hidup Seorang Serdadu Perang

15 Agustus 2021   16:41 Diperbarui: 15 Agustus 2021   16:44 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar menggunakan item Picsart

Kehadirannya dirasa sungguh tiba-tiba. Diujung malam tanpa pertanda. Ketukan yang  diletupkan pada pintu bagaikan desingan peluru di medan pertempuran. Menggetarkan gendang telinga, menyobek keheningan, mengagetkan penghuni rumah.

"Rusmini..."

Yang dipanggil tersentak. Tak hanya sekali nama itu disuarakan. Bak menagih utang. Segera beranjak. Bunyi pijakan dilantai tanah memberi isyarat buat si pemanggil agar menyudahi pukulan pada papan pintu. 

Derit engsel menyibak. Dihadapannya berdiri sosok ganjil. Tampilannya sungguh miskin. Menyandang bedil, granat nanas, untaian peluru dengan ransel berwarna hijau kumal penuh lubang.

"Bung siapa?"

Serdadu itu enggan menjawab. Ia masih menatap tajam wajah perempuan pemilik rumah.

"Tidakkah aku kau persilahkan duduk, Rus?"

Perempuan itu kian bingung. Sulit mengerti, siapa pria ini? yang dengan beraninya memanggil namanya. Isyarat ia lemparkan, disuruhnya lelaki itu masuk. Serdadu itu letakkan ransel, sebelum tubuh terhempas dikursi. Napasnya berat, seberat medan laga di kawah pertempuran.

"Lupakah kau padaku?"

Perempuan yang dipanggil Rusmini dipaksa mengencangkan pikir. Perempuan muda itu sulit mengerti, kenapa memorinya jadi beku. Siapa serdadu busuk ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun