Mengawali tahun 2025 saya bersyukur telah melewati tahun sebelumnya. Sepanjang 2024 banyak peristiwa yang tak terduga. Sesuatu yang telah direncanakan tidak terjadi, hal yang tidak diharapkan dialami. Namun, banyak juga kebahagian datang tak terduga.
Itulah dinamika hidup, kita semua tentu mengalaminya. Hal ini sebagai ujian agar kita ikhtiar, tawakal dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa tersebut.
Dari sekian banyak kisah sepanjang 2024 sedikit yang saya bagikan di Kompasiana, 82 artikel, 42 masuk headline, sisanya pilihan. Peringkat 77 pencapaian berikutnya. Ini mungkin bukan pencapaian yang luar biasa. Akan tetapi bagi saya berharga karena konsisten menulis ternyata susah.Â
Setiap akan menulis selalu banyak alasan, sibuk, tidak ada ide dan lain sebagainya. Alasan kuat jarang menulis tentu ada. Sejak bulan Oktober kondisi tangan kanan kurang baik. Telapak tangan kanan saya mengalami kesemutan terus menerus. Ketika mengetik, menggenggam sesuatu sakitnya terasa ditarik ke pergelangan.Â
"Sakit ringan, kurang peregangan." Begitu kata dokter Puskesmas.Â
Memang benar sakit ringan, meski telapak tangan nyeri, saya masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari.Â
Bagaimana bisa sakit di telapak tangan kanan?
Sedikit berbagi pengalaman terkait rasa sakit di telapak tangan. Pada awalnya saya mengira kesemutan di telapak tangan hanya sementara. Dengan mengubah posisi tangan, kesemutan akan pulih dengan sendirinya.
Namun, kesemutan itu tidak kunjung henti hingga berhari-hari. Bahkan semakin hari telapak tangan terasa ditusuk, apalagi saat menulis, mengetik, menyapu, mengepel, memegang ponsel.Â