Pentingnya Literasi Keuangan untuk Masa Pensiun

Vlomaya dan Komunitas Purna tugas Digdaya (PeDe) menggelar pelatihan menulis populer dan literasi keuangan, Sabtu, 16/11/2024.

Kang Bugi sebagai penggagas pelatihan sekaligus ketua Vlomaya selalu aktif memberi pelatihan kepenulisan.

Saya sering mengikuti kegiatan Vlomaya karena selalu ada hal baru yang diperoleh, entah tentang kepenulisan atau hal lain. Seperti kegiatan kemarin, Kang Bugi memberi semangat kepada peserta untuk menulis populer di Kompasiana. 

Baca juga: Mempersiapkan Dana Pensiun, Mending Sawah atau Deposito?

Every story matters moto Kompasianival 2024 menjadi bahasan kegiatan webinar saat itu. Pengalaman jika diceritakan akan bermakna dan membawa hikmah. Cara menceritakannya tentunya dengan menuliskannya. Kang Bugi menjelaskan, menulis itu bagian dari keterampilan yang harus dilatih, dilatih dan dilatih. 

Kompasiana memberi ruang bagi masyarakat untuk menceritakan pengalaman, pengetahuan yang dimiliki. Seperti narasumber selanjutnya, ketua PeDe Comuunity, Ir. Gerry Rachman berbagi pengalamannya ketika memasuki masa pensiun. 

Pak Gery begitu sapaannya menceritakan banyak masyarakat yang menghadapi masalah keuangan saat purna tugas. Hal ini karena kurangnya memahami literasi keuangan.  

Kita juga mungkin sering menyaksikan atau orang tua sendiri mengalaminya. Saat pensiun keuangannya tidak sehat, sementara masih banyak biaya hidup yang harus dipenuhi.

Pengetahuan literasi keuangan tidak bisa dipelajari, dilaksankan mendadak setelah pensiun. Sejak dini kita harus memahaminya agar di saat tidak lagi produktif keuangan stabil. 

Baca juga: Strategi Saya Mengelola Keuangan untuk Skincare dan Beras

Sebagai generasi muda yang produktif wajib mempersiapkan keuangan dengan memahami  literasi keuangan.  

Baca juga: Tanah, Rumah Pindah ke Tangan Rentenir, Berikut Upaya Ketika Terjerat Utang

Flyer pelatihan menulis dan edukasi literasi keuangan. Foto dari dokumen Vlomaya

Apa itu Literasi Keuangan?

Saat ini literasi keuangan sering jadi perbincangan generasi muda. Pasalnya dengan kemampuan literasi keuangan, kita cukup bijak mengelola keuangan sehingga meningkatkan kemampuan untuk berinvestasi.