Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

16 Tahun Kompasiana: Dampak Berbagi Kisah Mengelola Lahan Pertanian

16 Oktober 2024   19:31 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:13 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan-jalan ke Kota Madiun
Tak lupa makan pecel lontong
Kompasiana, selamat ulang tahun
Jangan lupa traktir dong

Tidak terasa Kompasiana sudah ulang tahun ke-16. Semoga makin cetar membahana. Tulisan-tulisan yang tayang makin berdampak besar bagi pembaca dan penulisnya. 

Berbicara tentang dampak dan perubahan, saya jadi teringat obrolan santai di rumah bersama salah seorang guru. Namanya tidak perlu disebutkan ya. Beliau mengatakan jika tulisan saya tentang pertanian sasarannya hanya petani. Petani pada umumnya tidak ada waktu untuk membaca. Terlebih jika tulisan saya dicetak jadi buku. 

Jika ditelaah lebih dalam apa yang disampaikan guru saya benar. Ketika menulis kita harus menentukan siapa saja sasaran pembacanya agar ada dampak positif. 

Namun, hebatnya Kompasiana adalah menerima berbagai tema tulisan, seperti kesehatan, parenting, ekonomi, makanan, dan masih banyak lagi. 

Penulis (Kompasianer) dari berbagai bidang ilmu. Mereka menyampaikan pengetahuannya dengan bahasa yang mudah dipahami. Kita bisa saling bertukar pengalaman dan pikiran sehingga tentunya berdampak baik.

Foto pribadi
Foto pribadi
Dampak Menulis Pertanian di Kompasiana

Pada tahun 2020 saya memulai memberanikan diri berbagi pengalaman di Kompasiana dengan tema gado-gado. Sebagian besar bercerita tentang anak-anak, keseharian mendidik, membersamai mereka. Berikut salah satu cerita saya dengan anak-anak bisa baca di sini. 

Tidak merasa lebih baik dalam mendidik anak, tetapi saya senang ada jejak cinta untuk mereka dalam tulisan. Mungkin bisa jadi inspirasi ibu-ibu muda, meski cara mendidik berbeda. 

Pada tahun 2021 hingga sekarang saya sering menulis dunia sawah. Ini terinspirasi dari seringnya duduk di sawah memperhatikan pekerja, pertumbuhan tanaman. Juga prihatin ketika harga gabah yang tak stabil, pupuk subsidi susah, tengkulak bermain di sana, tanaman rusak jelang panen. 

Tulisan pertama tentang pertanian sependek ingatan saya adalah tentang hama wereng. Saat itu hama melanda tanaman padi di beberapa wilayah di Madiun. Teman-teman bisa baca di sini. Dari tulisan tersebut 

Dari tulisan-tulisan saya tentang pertanian sangat berdampak, seperti dipertemukan dengan seseorang yang bekerja di pabrik pupuk terbesar di Jawa Timur. Dia memberi tahu alamat distributor pupuk Petrokimia Ngawi. 

Sejak saat itu saya menjadi pelanggan barunya. Saya juga bisa membantu petani lain mendapatkan pupuk nonsubsidi bagus dengan harga di bawah agen.  

Foto pribadi 
Foto pribadi 

Dari situ saya pun bisa hemat dalam pembelian pupuk non subsidi. Kalau beli di toko eceran tentunya harga lebih mahal, kalau distributor harga bisa di bawahnya. Ini dapat menekan biaya produksi.  

Dampak besar terhadap saya dengan menulis di Kompasiana adalah banyak teman. Tak jarang yang tadinya hanya melihat foto saja bisa bertemu. Itu rezeki bagi saya. Kita tahu rezeki bukan melulu soal uang, bahagia bisa silaturahmi itu anugerah tak terkira. 

Pada akhirnya, dari tulisan pengalaman yang sederhana, saya berharap dapat berdampak pada gen Z.  Banyak anak muda yang prihatin dengan kondisi pertanian saat ini. Mereka tergerak untuk terjun ke dunia pertanian dengan berinovasi. 

Kita tahu petani gen X lambat laun akan meninggalkan pekerjaannya dan  anak-anak menjadi pewarisnya. Jangan sampai berhenti di situ karena ketidakmampuan anak-anak mengelola lahan. Dengan inovasi yang mutahir berharap menjadi daya tarik gen Z untuk nyemplung ke dunia yang katanya kotor, rendahan.

Harapan lain, pemerintah dapat lebih ketat memantau pendistribusian pupuk subsidi hingga ke Kelompok Tani. Penentuan harga jual hasil panen pun menjadi perhatian pemerintah selanjutnya. 

Dengan keseriusan pemerintah menangani permasalahan petani. saya rasa hasil panen akan melimpah, petani pun sejahtera. Kita harus yakin melalui tulisan sederhana, lambat laun akan berdampak dan terjadi perubahan positif.

Sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun