Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Oblok-Oblok Tempe Berkuah dalam Tradisi Ngedekne Rumah

24 September 2024   17:15 Diperbarui: 30 September 2024   23:13 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oblok-oblok tempe dalam acara ngedekne rumah. Foto dokpri

"Masak sendiri saja kan cuma masak oblok-oblok dan uraban," kata saya ketika suami memberi tahu kalau hari Jumat 20/09/2024 akan mendirikan rumah.

Tradisi Ngedekne Rumah

Mendirikan rumah atau ngedekne merupakan tahapan pembangunan rumah. Pada tahap ini tukang akan naikkan molo (kayu jati besar) paling atas pada kuda-kuda rumah. 

Pada tahap ngedekne pemilik rumah akan mengadakan tasyakuran atau selamatan. Tradisi ini sebagai wujud syukur karena rumah hampir selesai.

Jika tidak cukup dana setelah genteng naik, rumah bisa ditempati. Selain itu, selametan sebagai  pengiring doa pada pekerja agar pekerjaan lancar tidak terjadi kecelakaan.

Ngedekne selain mengadakan syukuran dengan makan-makan, pada malam harinya kerabat, tetangga juga pekerja akan melekan hingga pukul 02.00 atau lebih. Selain itu tetangga minimal satu RT akan nyumbang berupa beras, mie, gula dan uang seikhlasnya.  

Aneka makanan khas disajikan tuan rumah untuk bergadang, seperti jadah ketan, es dawet, wajit dan makanan lain.

Tujuan lain dari melekan adalah menjaga kayu. Konon dahulu kayu yang digunakan untuk membangun rumah adalah jati asli. Kita tahu harga kayu jati mahal. Jika sampai hilang bisa rugi jutaan satu batang. Sekarang jarang orang menggunakan kayu jati setelah ada baja ringan dan atap spandek/galvalum. 

Sebelum pemasangan kayu pada rumah ada acara ngedekne. Foto dokpri
Sebelum pemasangan kayu pada rumah ada acara ngedekne. Foto dokpri

Ritual ngedekne dilanjutkan esok pagi. Sekitar pukul 07.00 tuan rumah menyajikan sarapan ayam panggang, uraban, oblok-oblok, sayur nangka. Sebelum para pekerja memulai pekerjaannya atau menaikkan kayu jati, ada ritual. 

Ritual ngedekne rumah adalah istri tuan rumah menaburkan dan menyapu air bunga ke atas kayu dengan sapu lidi di bagian rumah depan. Lalu melangkahi kayu tersebut beberapa kali. Kayu tersebut diberi bendera (bendera (diikatkan) dan ditancapi anting emas minimal 0,5 gram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun