"Nanti sahur makannya apa?"
"Lauknya apa, Mah nanti sahur?"
"Saya sekalian turunkan berat badan, jangan banyak nasi sahurnya ya, Mah."
"Jangan daging terus ya Mah, enek."
Begitulah yang sering dikatakan anak-anak dan suami, padahal sahurnya masih nanti. Terkadang bingung juga dengan ragam permintaan dan pertanyaan dari mereka.
Ketika bingung akan makan sahur apa, saya lebih memilih pecel, tempe goreng, telur rebus atau goreng. Anak-anak tinggal pilih mau makan apa. Jika tidak mau nasi, cukup pecelnya saja dan telur.
Terbayang Nikmatnya. Sahur Nasi Pecel
Terbayang tidak nikmatnya makan nasi pecel? Bagi warga Madiun, makan nasi pecel baik tengah malam, siang, pagi sama nikmatnya dan tak ada bosannya.
Menu nasi pecel ini praktis, simpel, menyehatkan, karena banyak sayuran yang bisa dipilih. Kita bisa menyesuaikan selera masing-masing, yang penting semua dikukus atau direbus. Untuk sambalnya bisa beli yang sudah jadi di toko oleh-oleh atau pedagang pecel. Harga sambel pecel cukup terjangkau mulai dari Rp50.000/ kg sampai Rp70.000/kg.
Ingin buat sambal sendiri juga mudah. Kita hanya memerlukan kacang tanah atau suuk 1 kg, cabe merah dan cabe kecil 1/4 kg, gula merah, garam, daun jeruk secukupnya. Setelah kacang tanah disangrai, campur semua bahan untuk digiling ke tukang giling. Untuk rasa, bisa cek setelah sambal jadi.
Sambal pecel bisa tahan hingga 2 bulan dalam lemari es. Jika tidak punya lauk saat sahur, kita cukup petik sayuran di halaman belakang dan goreng tempe hangat.
Kenapa memilih pecel sebagai menu sahur sehat? Â
Seperti dikatakan sebelumnya, pecel terdiri dari aneka sayuran yang mengandung serat, misalnya bayam, kacang panjang. Jika ingin menambah sayuran bisa dengan daun singkong, daun kenikir, kangkung, bayam, toge, buncis. Â
Serat dalam makanan dapat mencegah sembelit dan memperlancar pencernaan. Saat puasa kita seringkali susah buang air besar, dengan banyak konsumsi sayuran buang kotoran akan lancar. Hal ini tentunya ditunjang dengan minum air putih yang cukup dan buah-buahan. Â