Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kejutan Sepanjang Tahun 2023 yang Dapat Diambil Hikmahnya

31 Desember 2023   23:56 Diperbarui: 1 Januari 2024   00:18 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto hasil tangkap layar dari IG Kompasiana.  

Banyak orang menunggu detik-detik pergantian tahun 2024 dengan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut seperti mengunjungi pusat kota, berkumpul dengan sanak keluarga sambil makan dan bakar jagung, ada pula pengajian dan lain sebagainya. 

Apapun cara kita menyambut tahun baru, tentunya banyak harapan untuk tahun 2024. Untuk mencapai harapan tersebut, kita harus belajar dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang telah terjadi.

Malam terakhir tahun 2023, saya ingin berbagi secuil kisah yang mungkin bisa mejadi pelajaran bagi pembaca.

1.  Kematian

Tahun-tahun sebelumnya saya kehilangan orang tua untuk selamanya. Siapa pun pastinya akan sedih terutama ketika Ibu tiada. Tahun 2023, tujuh hari setelah Idulfitri Ibu mertua pun berpulang dalam usia 98 tahun. 

Usia hampir 100 tahun, Mae begitu saya memanggilnya sehat. Penglihatannya normal, pendengarannya berkurang baru sekitar satu tahun. Jalan pun masih bisa tanpa bantuan kursi roda, walaupun perlahan.  

Satu pekan jelang Idulfitri kaki Mae dingin dan katanya jempe atau tak merasakan apa-apa. Sejak itu aktivitasnya mulai di tempat tidur. Setiap hari fungsi tubuhnya berkurang, mulai tidak bisa bicara, tidak melihat, tidak bisa menelan makanan. Tangannya yang memberi isyarat jika ingin minum atau melaksanakan salat. Satu pekan selanjutnya, bada alat subuh, Mae tiada. 

Kehilangan orang tua dapat diambil hikmahnya. Besok kita pun akan mengalami hal yang sama. Sudah siapkah bekal yang kita bawa? Rasanya saya belum cukup bekal. 

2. Melaksanakan ibadah haji

Ketika tujuh hari wafatnya Mae. Saya dan suami mendapat panggilan dari Kemenag untuk melunasi biaya ibadah haji reguler. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun