Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

3 Sistem Pemanenan Padi, Mana yang Lebih Menguntungkan Petani?

10 Oktober 2023   17:13 Diperbarui: 10 Oktober 2023   19:46 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi padi | pixabay

Beberapa daerah di Kabupaten Madiun sudah mulai panen raya, tidak dengan pesawahan di desa tempat saya bermukim. Pasalnya tanaman padi masih hijau. Tanaman tersebut baru berusia 46 hari, 

Dengan masa tumbuh baru satu bulan lebih (46 H), saya bisa memanen padi sekitar dua sampai tiga bulan kemudian. 

Memanen padi setiap varietas tentunya berbeda. Namun, pada umumnya 90 hari atau 30-35 hari  dihitung sejak hari sudah berbuah (HSB). 

Umur tanaman padi bisa dipanen juga ditentukan jika biji padi sudah menunjukkan ciri siap panen, seperti bulir padi 95% menguning dan daun telah mengering. 

Bagaimana sistem pemanenan padi?

Ketika tanaman padi siap panen, petani harus mempersiapkan banyak hal, seperti karung, biaya petik padi. 

Petik padi bisa dilakukan dengan 3 cara dan tentunya disesuaikan dengan daerahnya masing-masing.   

Petani di Desa Sidomulyo saat panen raya menggunakan mesin combi. Foto dokumen pribadi/Sri RD
Petani di Desa Sidomulyo saat panen raya menggunakan mesin combi. Foto dokumen pribadi/Sri RD

Berikut beberapa sistem pemanenan padi yang bisa kita ketahui sebagai bahan pertimbangan:

1. Pemanenan tradisional atau manual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun