Kondisi tersebut adalah dampak dari fenomena gentrifikasi. Istilah gentrifikasi akhir-akhir ini lagi tren, di mana banyak orang kota yang berbondong-bondong pindah ke desa.
Fenomena orang melirik desa sebenarnya sudah lama terjadi. Hal ini tidak masalah, karena tidak ada larangan orang bermukim, bisnis di desa. Selama orang desa, pemilik lahan menerima dan tidak saling merugikan.
Pilih bermukim di desa? Perhatikan Hal Ini
Memasuki usia dewasa atau pasca menikah tentunya mulai memikirkan tempat tinggal. Banyak dari mereka lebih memilih merantau ke kota besar, ada pula yang memutuskan tinggal di desa.
Tidak ada yang lebih baik, tinggal di desa atau di kota. Keduanya memiliki kelebihan yang berbeda. Ketika pilihan lebih tepat tinggal di desa, kita harus bisa menyesuaikan dengan kekurangannya. Ketika tidak bisa beradaptasi, tinggal di mana pun tidak akan kerasan.
Berikut hal yang harus diperhatikan ketika memilih bermukim di desa:
1. Mengikuti kegiatan lingkungan
Kegiatan lingkungan di desa mungkin berbeda dengan kota besar, apalagi kawasan elite. Di kota besar sebagian wilayah, apapun menjadi tanggung jawab satpam atau petugas yang ditunjuk.
Di desa tidak demikian, kebersihan, keamanan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu dilaksanakan berbagai kegiatan, seperti ronda, kerja bakti. Sesekali boleh saja absen tidak mengikuti kegiatan atau tidak menghadiri undangan lainnya.Â
Hal penting ketika sudah berada di desa, jabatan di kantor, perusahaan jangan dipakai, semua warga sama.Â
Di desa gotong royong masih kental dan itu sudah menjadi tradisi, juga salah satu cara silaturahmi antar warga.