Pasar Bunga tersebut tampak sejuk, karena area sekitarnya banyak pohon besar, pasalnya masih dekat wilayah Perhutani.
Tidak tahu persis awal mula, para pedagang tanaman hias membangun kios dan menempati area Perhutani di pinggir kali. Bahkan dijadikan tempat bermukim. Kalau sudah dijadikan tempat tinggal, otomatis ada kehidupan layaknya di rumah, mencuci, memasak, mandi, tidur, buang kotoran.
Semua aktivitas tersebut tinggal kenangan. Sejak awal 2022, pedagang pasar tanaman hias di kawasan Stadion Willis diboyong ke tempat baru, Jalan D.I. Panjaitan,Madiun.Â
Pemkot melalui dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUPR) membangun 60 kios di atas lahan lahan 6.774 meter. Kios tersebut diutamakan untuk pedagang lama yang dulu berjualan di Stadion Willis.
Keadaan Pasar Bunga yang Baru
Pemkot Madiun ingin merapikan dan memberi yang terbaik bagi pedagang tanaman hias.
Berikut keadaan Pasar Bunga yang baru menurut saya:
Pasar Bunga yang baru lebih luas dan rapi, tetapi tidak untuk tempat tinggal
Dengan ukuran per kios 3,5x 7 meter, para pedagang dilarang bermukim. "Di sini tidak boleh nginep, Mbak, harus pulang," kata Bu Gendut. "Tapia man ko walaupun tidak ditunggu," lanjutnya lagi.
Hal ini sejalan dengan pesan Wali Kota Maidi saat meresmikan dua tahun lalu, 15/12/2021. Tidak bisa dipungkiri jika dimanfaatkan tempat tinggal, akan kumuh. Untuk menjaga keasrian dan keamanan, Pasar Bunga telah dilengkapi pos penjagaan, ruang sekretariat, kamar mandi, musala, dan kantin.