Setelah masa tanam selesai, tugas petani masih terus berlanjut. Mereka harus sering memantau pertumbuhan tanamannya. Pasalnya tak jarang secara tiba-tiba, tanaman terserang penyakit.
Seperti yang saya perhatikan sepanjang jalan kampung, ada tanaman padi yang batang dan daunnya berwarna kuning. Kami menyebutnya jamuren, busuk leher atau terkena penyakit blas.
Ternyata tanaman padi milik saya pun terserang jamuren. Seperti yang dilaporkan teman sesama petani lewat pesan kepada suami.
Tanaman padi terserang penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Penyakit ini bermula dari pertanaman padi gogo. Sekarang sudah menyebar ke lahan pertanian irigasi.
Tidak bisa diprediksi kapan jamur grisea ini menyerang tanaman padi. Mulai dari persemaian hingga menjelang panen, tanaman rawan diserang jamur.
Penyakit blas pada tanaman padi sangat membahayakan. Tanaman padi akan membusuk dan bisa menyebabkan kematian. Paling parah jika penyakit itu menyerang di saat tanaman padi sudah berbuah. Infeksinya bisa mencapai bagian gabah. Akibatnya akan gagal panen.Â
Penyakit blas berkembang dipengaruhi oleh kesuburan tanah, pengairan, suhu, pemberian pupuk juga varietas padi. Faktor-faktor tersebut bisa dikelola sebagai upaya pengendalian penyakit blas. Namun, sebagai petani, saya pun kadang abai karena masih berpaku pada cara lama.
Untuk memulihkan tanaman padi yang menguning karena penyakit, saya memberinya fungisida.Â
Tanaman padi ini sudah berusia 40 hari. Harapannya saat muncul butiran gabah, batang padi sudah pulih dan penyakit blas tidak berlanjut.