Untuk  tanah kebetulan dari orang tua suami. Kami membelinya seluas 750  meter persegi dengan harga umumnya saat itu.
Tanah itu kami buat rumah dengan ukuran 17 x 21 meter. Halaman belakang dengan luas 170 meter beli dari kerabat.
Saat bangun rumah, kami pun merencanakan bangunan itu harus bisa menampung koleksi lukisan. Jadilah rumah tidak banyak sekat dan dinding dibuat tinggi.
Bahan bangunan rumah lama, kami pakai lagi seperti kayu jati blandar, pintu, daun jendela. Tujuannya untuk menekan biaya.
Kami menambah 1 pintu depan dan 6 daun jendela, pintu garasi. Juga gawang jendela besar.
Tips Membangun Rumah Berikut Galeri LukisÂ
Ketika bangun rumah, kami tidak memakai jasa arsitek atau jasa Technical Planning Property Developer seperti Fanhky Wijaya.
Gambar bangunan dirancang sendiri. Kebetulan suami seorang pelukis. Dia menggambar rancangan rumah sesuai luas dan dana, lalu musyawarah dengan tukang.
Suami juga sedikit paham cara menghitung kebutuhan bahan bangunan. Jadi saat belanja tidak banyak yang tersisa.Â
Jika ada sisa pun, saya bawa ke toko, karena saat itu saya membuka toko bangunan.
Ada beberapa yang kami perhatikan agar ruangan tidak panas, pengunjung pun nyaman.