Pemberian air putih pada bayi sering jadi perdebatan antara orang tua, mertua dan menantu perempuan. Terlebih jika anak perempuan masih tinggal dengan salah satu orang tua.Â
Anak perempuan sering kali tersudut karena tidak berpengalaman mengurus bayi. Sementara orang tua dan mertua sudah pengalaman mengurus banyak anak. Pun sebagian orang percaya jika air putih sangat menyehatkan.Â
Tidak ada yang salah, air sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun, untuk bayi di bawah 6 bulan tidak anjurkan minum air putih, karena kebutuhan air dari ASI sudah cukup.Â
Jika sebelum 6 bulan bayi diberi air putih, maka bayi tersebut tidak akan mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.
Hal ini berdasarkan pernyataan Krystyn Parks, ahli gizi terdaftar untuk anak dan pendiri Feeding Made Easy, seperti yang saya kutip dari verywellfamily ditulis oleh Elisa Cinelli. Â
Menurutnya juga, ASI sudah mengandung air sebanyak 80%, jadi tidak perlu khawatir bayi akan dehidrasi. Terpenting ibu tidak membatasi pemberian ASI pada bayi.
ASI sebagian besar terdiri dari air, juga menawarkan banyak nutrisi penting yang tidak dimiliki air.
Kebutuhan nutrisi untuk bayi ada semua pada ASI, jadi yang harus banyak minum dan makan banyak makanan sehat adalah ibunya agar mampu memproduksi ASI yang banyak.
Bahaya Air Putih bagi Bayi
Pemberian air sebelum bayi berusia 6 bulan berbahaya karena bayi akan kenyang dengan air, akhirnya dijadikan sebagai pengganti ASI. Hal ini dapat menyebabkan malnutrisi, penyapihan dini yang tidak disengaja. Air yang tidak bersih juga Berisiko menyebabkan diare atau infeksi.
Berikut bahaya dari pemberian air putih kepada bayi yang belum berusia 6 bulan:
- Satu: Menyapih Dini
Menyapih anak dari ASI dianjurkan usia dua tahun, jika bayi di bawah 6 bulan sudah diberi air putih, dia akan terbiasa dengan air.Â