2. Gangguan metabolik, akibat kecanduan alkohol, diabetes, atau gangguan elektrolit.
3. Gagal ginjal kronis
4. Gangguan saraf, misalnya akibat peradangan pada saluran napas, atau karena adanya tumor atau kista di leher.
5. Gangguan pada otak, seperti stroke hemoragik, radang dan infeksi otak, tumor otak, multiple sclerosis, dan hidrosefalus.
6. Gangguan di rongga dada, misalnya pneumonia, bronkitis, tuberkulosis, asma, cedera pada dada, dan emboli paru.
7. Gangguan jantung, contohnya serangan jantung dan peradangan selaput jantung.
8. Gangguan mental, misalnya gangguan kepribadian, kecemasan, dan stres.
9. Riwayat operasi pada dada atau perut.
Selain kondisi medis di atas, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan, di antaranya:
Kesatu. methyldopa
Methyldopa adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Seperti kita ketahui hipertensi akan berisiko terjadinya komplikasi, seperti stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal. Dengan obat ini komplikasi dapat diturunkan.
Kedua, dexamethasone
Dexamethasone adalah obat kortikosteroid (kelompok obat yang mengandung hormon steroid sintesis) yang berfungsi mencegah pelepasan zat yang menyebabkan peradangan dalam tubuh. Obat ini sering digunakan untuk mengobati alergi dan masalah kulit, kolitis ulserativa, radang sendi, lupus, psoriasis, dan gangguan pernapasan.
Ketiga, obat penenang, seperti diazepam dan lorazepam