Kita pun bisa mencari tahu toko-toko yang menyediakan obat-obat pertanian dengan harga supplier tanpa harus datang langsung.
2. Sumber pengetahuanÂ
Sebagian orang menganggap petani desa itu pribadi tanpa pendidikan, kurang ilmu, berpenampilan kotor. Menurut saya petani desa itu cerdas, dia bisa belajar otodidak tanpa buku, pensil dan menulis. Mereka menerima ilmu secara lisan, mendengar dari orang tua lalu praktik.
Kecerdasan yang dimiliki petani adalah aset bawaan dari Tuhan. Dengan kecerdasan itu, petani bisa menambah pengetahuan dari internet karena semakin hari, ilmu akan terus berkembang. Dengan mengikuti perkembangan, akan menambah produktivitas hasil tani.
Selain itu, dengan internet kita pun bisa mengetahui kebijakan pemerintah yang terbaru, hasil penelitian para ilmuwan, pengalaman petani lain yang sukses. Cara suksesnya itu perlu kita pelajari dan praktikan.
3. Sebagai penghubung
Peran internet juga sebagai media penghubung antara konsumen dan produser yang terpisah secara geografis. Melalui pesan chatting, email, media sosial, petani dapat memasarkan hasil panennya.
Contohnya, salah satu Pemkab di Jawa Barat meminta saya untuk menyediakan benih unggul dengan varietas Ciherang dalam jumlah banyak. Kami saling kontak melalui pesan pribadi dan email. Dengan internet, saya tidak perlu ke Jawa Barat atau pihak penyelenggara berkunjung ke Madiun. Semua jadi mudah dan cepat.
Internet juga memudahkan interaksi sosial antar petani dari seluruh Indonesia untuk saling berbagi pengalaman. Melalui ruang whatsApp grup, zoom atau google meet atau media sosial lainnya, para petani bisa diskusi mengenai cara meningkatkan produktivitas tanaman, pengendalian hama atau masalah lain di lapangan.
Peran PemerintahÂ
Masih banyak petani yang belum memanfaatkan internetnya Indonesia sebagai pusat informasi. Hal ini karena internet tidak menjangkau wilayah terpencil, rendahnya perekonomian dan kurangnya pengetahuan petani.
Dalam hal ini pihak pemerintah terkait, seperti penyuluh pertanian harus lebih intens memberi penyuluhan kepada petani daerah.
