Mengutip dari superlive,  rappeling itu istilah yang sering digunakan dalam panjat tebing, khususnya di Amerika Utara. Sedangkan abseiling digunakan di Inggris dan beberapa negara Eropa. Teknik rappeling dan abseiling dipopulerkan oleh Jean Charlet Straton. Straton merupakan pemandu gunung dari Chamonix, Prancis
Pada tahun 1870-an, Straton mencoba kemampuannya untuk sampai ke puncak Gunung 'Petit Dru'. Dari situ dia mencari titik aman buat menuruni gunung dengan medan yang ekstrem. Nah, dari sinilah muncul teknik abseiling yang kemudian disempurnakan dan beken di kalangan pecinta alam.
Jika kita ingin mencoba rappelling dan abseiling, baiknya ikut APGI dan FPTI agar belajar teknik turun tebing. Hal ini karena kegiatan tersebut sangat berbahaya.Â
Saya pernah ikut panjat tebing dengan kelompok pecinta alam di kota saya tinggal, tetapi sudah 20 tahun yang lalu. Lupa semuanya, yang tertinggal hanya kenangan saja.
Mengenal Teknik RappellingÂ
Sebelum kita terjun ke dunia climbing, sebaiknya tahu empat teknik rappelling.Â
Pertama, Body Rappel
Teknik ini yang paling sederhana hanya menggunakan peralatan tali saja yang diikatkan pada badan. Teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang terkena gesekan akan terasa panas. Teknik ini penting dikuasai bagi pemula karena bisa digunakan jika kita dalam situasi darurat.
Kedua, Teknik Brakebar Rappe
Teknik ini paling umum digunakan dalam rappelling, peralatan yang digunakan sudah lebih lengkap untuk kegiatan rappelling. Teknik ini menggunakan sling atau tali tubuh, carabiner, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah penggunaan alat descender (figure of 8). Pemakaiannya hampir serupa di mana ada gaya gesek diberikan pada descender atau brakebar.
Ketiga, Sling Rappel
Ini adalah teknik dengan sling tubuh, carabiner screw jenis pear dan tali. Sling digunakan sebagai pengganti fungsi harness yang dililitkan ke pinggang. Sementara carabiner dihubungkan ke sling tersebut yang berfungsi sebagai alat rappel.