Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani N dideso

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tiga Alasan Mantri Masih Menjadi Favorit Warga Desa untuk Mendapat Layanan Kesehatan

8 Februari 2022   11:19 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:20 2554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mantri Puskesmas sedang menyuntikkan vaksin. Foto: Antara Foto/Jojon via Kompas.com

2. Cepat tanggap, tidak antri

Ada satu mantri di desa saya yang siap dipanggil ke rumah. Kita cukup memiliki nomor WhatsApp saja dan katakan, "Maaf menganggu waktunya, Pak. Saya sakit batuk pilek, bisa ke rumah jam berapa nggih?"

Dia akan segera menjawab jika tidak dalam perjalanan. Yang perlu dicatat, jangan mengundang mantri pada jam kerja kantor, karena dia ada di puskesmas, jelas tidak bisa datang dengan cepat, tetapi pasti menjawab, kalau punya kuota sih. 

Kalau ingin mantri segera datang, kirim pesan setelah subuh atau malam. Biasanya sebelum berangkat ke puskesmas Pak Mantri akan keliling ke rumah pasien.

3. Sakit ringan

Berobat ke mantri tentu bukan warga yang memiliki penyakit berat, biasanya mereka yang memiliki gejala batuk, pilek, badan sakit, seperti mertua saya atau bahkan saya sendiri.

Bukan meremehkan keahlian mantri untuk mengobati pasien, sejatinya jika gejala berat atau tidak sembuh setelah berobat ke mantri, kita tetap harus ke dokter atau rumah sakit.

Mantri memiliki peran penting dalam dunia kesehatan, terlebih pada masa dulu yang susah mendapat layanan kesehatan. Mereka berhati mulia mau datang ke rumah penduduk.

Mantri juga bisa dikatakan pertolongan pertama, yang utama tentunya atas izin Tuhan. Salam sehat selalu untuk teman-teman.

Salam,

Sri Rohmatiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun