Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Hal Penting untuk Jadi Relawan Bencana Berdasarkan Pengalaman drg. Meivany Azarini

4 Februari 2022   12:02 Diperbarui: 4 Februari 2022   13:53 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat pengungsian di Desa Tipo, Kec. Ulujadi, Kota Palu. Foto dokpri drg. Meivany Azarini

Pada umunya relawan banyak diikuti para mahasiswa, tetapi banyak pula ibu-ibu yang sudah menikah bahkan memiliki anak. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Dari pengalaman drg. Meivany Azarini yang menjadi relawan di Palu pada Oktober 2018, saya bisa menyimpulkan ternyata butuh perjuangan dan kerelaan untuk menjadi relawan bencana alam.

Selain meninggalkan suami, anak-anak, pekerjaan, juga risiko keselamatan. Tidak menutup kemungkinan selama menjadi relawan, bencana kedua akan terjadi.

Seperti ceritanya, seorang ibu sesama relawan, bahkan mengalami patah tulang saat menyelamatkan anak kecil. Dia kembali kepada keluarganya dalam keadaan memakai kursi roda.

Suasana saat menunggu pesawat Hercules di Bandara Mutiara Palu, foto dokumen drg. Meivany Azarini 
Suasana saat menunggu pesawat Hercules di Bandara Mutiara Palu, foto dokumen drg. Meivany Azarini 

Akses menuju Palu juga saat itu sangat sulit, hingga hari kedelapan Mak Rini dan rombongan, baru mendapatkan pesawat. Itu pun bukan pesawat komersil, melainkan pesawat hercules yang serba sederhana.

Selama 14 hari di Palu, relawan nasibnya sama seperti korban, tinggal di pengungsian, makan seadanya, istirahat kurang. Setiap saat harus siap siaga membantu korban teruma dalam hal kesehatan mereka.

drg. Meivany Azarini dengan bukunya. Foto pribadi 
drg. Meivany Azarini dengan bukunya. Foto pribadi 

Pengalamannya menjadi relawan korban bencana alam di Palu, telah dibukukan dengan judul "Merawat Duka Menyemai Cinta". 

Apa yang harus disiapkan seorang ibu rumah tangga jika ingin menjadi relawan?

Masih mengacu kepada kisah Mak Rini, begitu saya memanggil drg. Meivany. Banyak yang harus disiapkan untuk berangkat membantu para korban bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun