Pertama, lakukan pekerjaan rumah bersama
Melanjutkan dari rumus saling menghormati, bisa ditunjukkan ketika beraktivitas bersama. Kita bisa memulai percakapan yang bermakna. Tunjukkan minat kita yang tulus bahwa kita juga mencintai dan menghormati mereka.
Saat kebersamaan itu, orang tua bisa menunjukkan rasa hormat pada anaknya.
Kedua, teladan rasa hormat dalam semua kata dan tindakan
"Hormati orang tua!" ini perintah, tetapi orang tua sendiri tidak dapat menghormati anaknya. Tindakan bisa dimulai dari hal kecil, misalnya, menghindari pembicaraan yang tidak perlu tentang kesalahan dan kegagalan orang lain.
Sebagai gantinya kita bisa berbicara kebaikan, keberhasilan orang lain, upaya anak bisa mencontoh, perjuangan orang lain. Yang terpenting anak juga bisa meniru sikap orang tuanya tak bergosip.
Ketiga, memahami sudut pandang anak.
Stop berdebat, bawel, menang sendiri. Sekarang waktunya mendengarkan anak bicara. Dengarkan, pahami sudut pandang anak, "Baik silakan cerita, dan saya mendengarkan."
Berdebat tanpa menjadi pendengar yang baik tidak akan dihormati anak. Memahami sudut pandang anak secara tidak langsung kita menerapkan ritual rekonsiliasi, di mana dapat membantu memulihkan hubungan yang tadinya menegang.
Keempat, menuntut kepada seluruh keluarga untuk saling menghormati
Dalam keluarga tentu perdebatan sering terjadi, tetapi jangan biarkan saudara kandung saling menyuruh untuk diam, memanggil nama langsung, bersikap kasar, menyindir, menyela, atau perilaku tidak sopan lainnya.