Kementerian Kesehatan menetapkan batas aman mengonsumsi garam harian yakni 5-6 gram. Sementara dalam satu mangkuk kita memerlukan garam sekitar satu sendok teh, setara dengan 5 gram.Â
Rasa asin juga didapat dari kecap, penyedap rasa, berarti dalam satu mangkuk bisa lebih dari 5 gram. Itu baru satu mangkuk sup, belum tempe goreng, telur dadar, kerupuk, rendang, tumisan, capcay, jajanan.
2. Hidangan wajib lainnya
Di Jepang, Okinawa, ada tanaman yang biasa dipakai dalam masakan daging kambing namanya tanaman mugwort atau baru cina. Tanaman ini dapat meringankan efek terhadap darah tinggi.
Indonesia pun punya tanaman yang berfungsi sama dengan mugwoft, yakni mentimun, lalapan, biasa kita bikin acar. Dokter Samuel menerangkan, "Ketimun dan lalapan mengandung serat, yang dapat menyerap sebagian makanan yang kita makan. Namun, seharusnya sayuran atau buah dimakan sebelum atau bersamaan dengan hidangan utama, bukan setelah makan."Â
"Sebelum memakan makanan yang tinggi lemak, tinggi garam, makanlah buah dan sayur," sarannya lagi.
3. Olahraga
Mungkin kita berpikir, setelah makan daging kurban baru olahraga, hal tersebut salah. Olahraga dadakan setelah makan daging tidak bisa menurunkan resiko darah tinggi. Dokter Samuel menyarankan untuk olahraga secara rutin.
Nah, daripada sibuk olahraga dadakan, dokter Samuel menyarankan untuk menganut 5S, yakni, makan sehat, berpikir sehat, istirahat Sehat, aktivitas sehat (olahraga rutin), dan lingkungan sehat (tidak merokok)
Bagaimana batasan makan daging?
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, bahwa daging kambing memiliki reputasi buruk dan menjadi tersangka atas kematian Bu Tejo. Daging merah seperti daging sapi, kambing, domba mengandung protein, vitamib B-12, zat besi, dan zink. Walaupun bermanfaat bagi tubuh, mengonsumsi berlebih tidak baik bagi kesehatan.