A. Â Borobudur Pusat Musik Dunia
Candi Borobudur merupakan salah satu wonderful Indonesia yang bisa dinikmati dunia. Pesona itu dilihat dari kemegahan dan pahatan yang terdapat pada panel relief Borobudur.
Ditemukan lebih dari 1.460 panel relief cerita dan 1.212 panel dekorasi. Semuanya menceritakan tentang ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan pada 13 abad yang lalu yaitu masa wangsa Syailendra.
Dari relief candi Borobudur ada dokumentasi perjalanan hidup nenek moyang. Ternyata melalui pahatan yang terukir di candi Borobudur, nenek moyang bukanlah manusia yang primitif atau tidak tahu apa-apa.
Melalui jejak sejarah membuktikan nenek moyang memiliki nilai dan pengetahuan yang tinggi. Mereka hidup tidak lepas dari musik dan hiburan.
Seperti yang telah dijelaskan beberapa sumber bahwa relief candi Borobudur terdapat banyak jenis alat musik yang berada di Indonesia dan dunia. Sebagian dari alat musik tersebut dapat ditemui dan masih dimainkan di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan di penjuru dunia. Maka Borobudur bisa dikatakan sebagai pusat musik dunia.
Dari sekian banyak jenis alat musik yang ada di relief Borobudur, terdapat pula relief yang menggambarkan suatu ansambel. Musik ansambel merupakan kombinasi beberapa jenis alat musik yang bisa dimainkan secara harmoni. "Itu artinya Bangsa Indonesia sudah mengenal komposisi, aransemen, progresi, dan segenap aspek musikal yang cukup modern," ujar Trie Utami sang tokoh musik yang menggagas Sound of Borobudur.
Jenis alat musik ansambel di antaranya;
Aerophone adalah alat musik yang bunyinya berasal dari getaran udara dengan cara ditiup. Misalnya : seruling.
Idiophone adalah alat musik yang bunyinya berasal dari alat musik itu sendiri. Alat pemukulnya bisa dari kayu atau besi dengan cara memainkannya di pikul atau diketok. Misalnya : angklung, gong, kulintanng, arumba, gabang, saron genre, dan lain-lain.
Chordophone adalah alat musik yang bunyinya berasal dari getaran dawai yang dipetik, digesek dan ditekan. Misalnya : gitar, biola, dan piano, rebab, tatawangsa.