Nama Majalengka mungkin belum akrab di telinga sahabat semua. Saya masih ingat ketika ditanya seseorang dari mana asalnya, mereka akan mengatakan, "Majalengka tidak ada di peta," atau, "Majalengka itu Bandung ya?"Â
Majalengka memang kota kecil, tetapi menjadi jalur utama menuju Bandung. Dulu mungkin terlihat gelap dan sepi. sekarang tidak lagi. Apalagi setelah pemerintahan dipimpin oleh Karna Sobahi. Banyak perubahan dari tata kota, Majalengka semakin cantik, lebih menarik dan Instagramable.
Sebetulnya perubahan wajah Majalengka banyak. Saya hanya ingin berbagi tiga perubahan di pusat kota.
- Alun-alun Majalengka
Kawasan alun-alun Majalengka berada di sebelah utara kantor bupati. Bagian barat berdiri masjid Al-Imam yang megah dan membuat pemandangan di alun-alun tersebut semakin ciamik.
Dengan konsep budaya yang kuat, tampak ada bangunan dengan bahan bata merah, seperti bangunan masjid di rest area Heritage KM 2608 Banjaratma. Hamparan rumput sintetis di bagian barat menambah keasrian alun-alun.
- Gelanggang Generasi Muda atau GGM
Ruang publik kedua yang baru selesai adalah Gelanggang Generasi Muda atau GGM. Masyarakat yang hobi olahraga bisa memanfaatkan ruang ini untuk lari atau sekadar jalan kecil mengelilingi lapangan. Tak kalah menarik, sebalah barat ada Sky Walk Raharja. Selain untuk kenyamanan pejalan kaki, Sky Walk juga difungsikan untuk menata Pedagang Kaki Lima yang selama ini semrawut.
Bagi yang sedang mengumpulkan niat atau mager olahraga, GGM juga ditata cantik untuk selfi. Namun, masyarakat Majalengka sudah tahu manfaat olahraga sehingga GGM penuh pengunjung untuk olahraga. Seperti, Minggu, 4 April 2021, saya juga semangat untuk lari mengelilingi GGM bersama anak-anak dan teman satu kantor dulu.
Bunderan Munjul yang berada Jalan KH Abdul Halim Majalengka, dibangun sebuah bola dunia mirip dengan Universal Studio, Singapura. Maka banyak orang yang menjuliki tempat ini sebagai Universal Studio Singapura van Majalengka.
Dilansir dari tribun.com, pembuatan bola dunia karena Bupati Majalengka, Karna Sobahi tidak bisa menjawab saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi Kabupaten Majelengka dan bertanya makna tugu ikan yang ada di Bunderan Munjul.
Pembangunan Bandara Internasional yang berada di Kertajati digadang-gadang menjadi inspirasi kuat untuk mengganti ikon ikan itu. "Lihat BIJB (Bandara Internasional Jawa Barat), Majalengka akan lebih mengglobal lagi pakai symbol bola dunia berputar," kata Bupati Majalengka kepada Tribunjabar.id.