Tujuan bekerja setiap orang tentu sama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, adakalanya setelah bekerja banting tulang tidak juga terpenuhi. Antara penghasilan dan pengeluaran tidak seimbang.
Penghasilan banyak, tetapi, terkadang merasa kurang. Ada yang penghasilan sedikit merasa sudah cukup.
Kita bisa cek, apakah kita sudah bekerja keras, memiliki skill yang sesuai dengan gaji kita? Bisa jadi kemampuan kita, tanggung jawab, ikhtiar kita tidak sebanding dengan gaji yang diberikan oleh bos.
Kita mengenal yang namanya epos, energi positif. Epos adalah suatu support sistem dalam perwujudan impian, perwujudan target.
Perbanyak epos dalam keseharian kita, sehingga berapa pun penghasilan kita akan terasa cukup.
Satu contoh kita digaji lima juta, lakukan seolah-olah kita digaji sepuluh juta. Caranya lebih giatlah bekerja, Â lebih rajin, lebih cepat dalam melakukan pekerjaan. Sehingga uang lima juta akan menjadi epos, nilai lima juta juga akan menjadi konversi.
Konversi : Ketika suatu saat kita membutuhkan uang, akan ada peluang lain untuk mendapatkannya. Mungkin ada tawaran projek besar dari teman atau kita dimudahkan dalam usaha lain.
Selain epos yang kita pancarkan. Tanamkan juga bagaimana cara  kita mengelola pemasukan dan menyikapi rezeki. Jika kita banyak mengeluh dengan penghasilan yang diterima, akan terasa sedikit dan kurang. Namun jika kita pandai bersyukur, insya Allah sedikit akan terasa cukup. Itu namanya keberkahan.
Aku ajak Anda menyimak satu kisah yang diambil dari kelas motivasi.
Ada satu keluarga dengan dua orang anak. Suaminya bekerja di peternakan dan memiliki penghasilan 4 dirham tiap pekannya. Akan tetapi, keluarga ini selalu merasa kurang.
Istrinya selalu marah-marah dan mengeluh dengan uang 4 dirham ini. Anak-anaknya rewel sering nangis. Hingga pada suatu hari, sang suami pergi kepada seorang guru bijak dan mengeluhkan keadaan keluarganya.
"Berapa penghasilanmu saat ini?" tanya sang Guru.
"Empat dirham, Guru!" jawabnya.
"Baik, sekarang pulanglah, minta kepada majikanmu untuk turunkan gajimu menjadi tiga dirham!"
Sang karyawan heran, bagaimana mungkin dengan uang tiga dirham akan memenuhi kebutuhan keluarganya? Uang empat dirham saja masih kurang.
"Kamu meminta petunjuk kepadaku, maka lakukanlah!" tegas orang bijak lagi.
Tidak menunggu lama, sang karyawan kembali ke tempat kerjanya dan meminta kepada bosnya untuk menurunkan gaji.
Sekarang keluarga itu hidup dengan gaji tiga dirham. Namun, hidupnya tidak mengalami perubahan. Istri dan anak-anaknya masih sering ribut. Kebutuhan tidak tercukupi.
Dia kembali kepada orang bijak dan meminta petunjuk.
"Sekarang minta turunkan gajimu menjadi dua dirham kepada majikanmu!" perintah orang bijak.