"Hari ini aku tidak ingin menulis!"
Teringat kata Pak Cahyadi, "Jika tidak bisa menulis, tidak bisa membuat artikel, tidak bisa membuat buku, tuliskan alasannya!"
Baiklah aku akan daftar alasan mengapa hari ini aku tidak ingin menulis
Pertama, Lagi Tidak Mood
Mood menjadi salah satu alasan para penulis pemula seperti aku, padahal sering dikatakan, mood itu jangan ditunggu, jangan dicari. Kita lapor ke siapa saja, tidak akan ketemu. Jodoh saja jika ditunggu tidak akan datang sendiri, harus ada ikhtiar dan doa. Coba mood kita ibaratkan jodoh, jangan ditunggu, tetapi ikhtiar.Â
Caranya ikhtiar yaitu dengan banyak membaca, membuka mata, bersosial dengan teman di grup. Biasanya di grup menulis saling memberi support. Dengan begitu tiap hari produktif menulis walaupun satu paragraf. Paragrafnya ada 300 kata ya. Hehe ....
Kedua, Hati Sedih
Kita tahu banyak buku yang ditulis pada saat penulisnya mengalami kesedihan yang mendalam. Buku Saving Elijah karya Fran Dorf. Fran menulis setelah kehilangan anak laki-lakinya. Khuriyatul Ainiyah menulis dalam kondisi kedukaan setelah suaminya meninggal. Dia menulis semua kebaikan, kenangan bersama suaminya.
Kita dulu mengenal diary, melalui diary itu, kesedihan, kedukaan bisa kita tuliskan apa adanya, mengalir tanpa beban. Seperti Joyce Carol Oates yang merawat Raymond Smith suaminya di rumah sakit. "Saya sangat cemas dan tidak bisa tidur nyenyak jadi saya menulis pada larut malam," ujarnya.
Ketiga, Banyak Pekerjaan
Pak Cahyadi mengatakan, "Setiap manusia memiliki waktu yang sama yakni 24 jam."