Selamat pagi menjelang sore sahabatku, musim hujan mulai sering turun nich. Menurut pengalaman pribadi, biasanya menjelang Februari, hujan akan terus menerus membasahi bumi. Dengan curah hujan yang tinggi dan saluran air tidak baik, banjir akan menyapa kita. Terutama rumah-rumah yang ada di pinggiran sungai, harus lebih waspada.
Banjir sering terjadi jika air di hulu sungai meluap atau tanggul jebol, bisa juga karena penyempitan dan sedimentasi. Dengan datangnya banjir tanpa diundang, jelas sekali menambah duka karena Pandemi belum berakhir. Di tengah-tengah Pandemi yang seharusnya menghindari kerumunan, terpaksa harus berdesakkan di posko penampungan, dapur umum, posko kesehatan.
Kita tentu berharap banjir tidak selalu datang, tetapi kehadiran hujan tepat waktu juga sangat dinantikan. Berarti banjir bukan karena kehadiran hujan, ini karena ulah manusia yang tidak bisa menyambut datangnya hujan dengan ramah.
Teori-teori mencegah banjir sudah banyak dan sering diajarkan kepada anak-anak, kita pun sudah memahaminya. Â Teori itu yakni ; membuat saluran air yang baik, reboisasi, jangan membuang sampah ke sungai, dilarang membangun rumah di pinggir sungai. Hanya 20% saja teori itu dipraktikan dengan baik, lantas yang 80% ke mana? Itulah masalah banjir tidak bisa diselesaikan oleh sebagian kecil orang atau pemerintah saja.
Masalah banjir adalah masalah komplek, semua harus terlibat. Kita bisa memulainya dari diri sendiri sebagai pencegahan. Namun bagi rumah yang terlanjut berada di daerah rawan banjir, perlu melakukan persiapan.Â
Banjir untuk daerah tertentu terkadang tidak bisa dihindari walaupun sudah melakukan upaya. Kita sepertinya sudah terbiasa dengan situasi tersebut. Naahh jika sudah terbiasa dan menjadi langganan banjir, sebaiknya lakukan hal-hal yang ringan sebagai persiapan jika banjir tiba-tiba datang.
- Halaman rumah jangan sampai dibeton atau keramik, hal ini akan mengakibatkan penyerapan air kurang. Menggunakan paving atau ditanami rumput bisa lebih mudah menyerap air hujan.
- Buat saluran air di depan atau belakang rumah. Sebagai contoh, saya membuat saluran pembuangan air hujan melalui solokan depan rumah. Sementara untuk buangan dari kamar mandi dan cucian membuat resapan di belakang rumah. Ini untuk mencegah penumpukan air di depan rumah.
- Jangan menabung perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu jati, dari plastik  akan lebih nyaman. Perabot dari kayu jati akan sulit untuk dipindah-pindah. Disimpan lama dan sering terkena air banjir mengakibatkan perabot cepat lapuk.
- Siapkan perlengkapan kebersihan di rumah, seperti; sapu, lap untuk pel, pembersih lantai. Ini sebetulnya hal-hal kecil, tetapi, sering dilupakan.
- Musim hujan biasanya banyak genangan air, sebisa mungkin lindungi tubuh dari genangan air kotor. Jangan ragu untuk mengubur perabotan yang sudah tidak terpakai, karena itu akan menjadi sumber genangan dan mengundang berbagai macam penyakit.
- Menjaga daya tahan tubuh juga harus diperhatikan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara olahraga, istirahat yang cukup, makannan yang sehat.
Lakukan pencegahan banjir dari diri sendiri terlebih dahulu. Salam sehat.
Sri Rohmatiah
12 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H