Drama yang menceritakan orang-orang di perusahaan start-up, berjuang mulai dari titik nol mencari modal hingga bersaing di pasar. Â Kisah dalam drakor ini diwarnai dengan kisah cinta yang kental, menguras emosi penonton.
Persaingan di kalangan start-up pemula digambarkan dalam drama ini, berlomba-lomba dalam bisnis layaknya di dunia nyata. Bahkan di dunia sebenarnya, Korea Selatan membuat Start-up di bidang kecerdasan buatan, logistic, bioteknologi, robotika, dan lain sebagainya.
Acara seperti ini menjadi inspirasi bagi Negara lain untuk membuat start-up. Hal ini bagus, selama meniru sesuai dengan karakter masyarakat masing-masing.
Yang memprihatinkan ketika kita gandrung terhadap sesuatu misalnya drakor, kita mengubah diri seperti artis dalam cerita itu. Mulai dari cara berpakain, berjalan, yang lebih parah ketika di umum memakai bahasa Korea yang tak jelas. Dengan memakai bahasa Korea hanya sekadar gaya, akan membuat orang lain tidak nyaman, karena tidak semua orang menonton drakor dan tidak bisa bahasa Korea. Sepertiku yang tidak pernah menonton, ketika diajak berbicara nama tokoh saja bingung setengah mati. Namun, setelah menulis tantangan dari kompasiana, apakah aku akan menggandrungi drakor di 2021? Aku sendiri tidak bisa menjawabnya.
Kita ambil hikmah dan pesan dari setiap drama yang kita tonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H